Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengendara Motor Beralih ke SPBU Lain hingga Kurangi Kecepatan Kendaraan Imbas Harga BBM Naik

Kompas.com - 29/09/2022, 13:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.

Beberapa dari mereka bahkan mencari siasat lain untuk mendapatkan harga BBM yang lebih murah.

Pengendara motor bernama Erica, misalnya, beralih dari SPBU Pertamina ke SPBU Vivo.

BBM jenis Revvo 89 yang dikeluarkan SPBU Vivo sempat dijual seharga Rp 8.900 per liter, sedangkan BBM Pertalite dijual seharga Rp 10.000 per liter setelah kenaikan harga BBM.

"Saat itu saya isi ke Vivo. Saya isi full. Harga masih yang lama. Sekarang harganya sudah naik lebih mahal dikit dari Pertalite," ujar Erica saat berbincang pada Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Harga Revvo 89 di SPBU Vivo Naik Lagi, Pengguna Kendaraan Bingung dan Kaget

Baru-baru ini, SPBU Vivo menaikkan harga Revvo 89 menjadi Rp 11.600 per liter.

Meski begitu, Erica tetap bertahan untuk mengisi BBM di Vivo karena antreannya yang tidak begitu panjang dibandingkan dengan antrean di SPBU Pertamina.

Ditambah lagi, ia merasa BBM yang dijual di Pertamina lebih cepat habis dari biasanya.

"Pertalite antre banget. Sama yang paling berasa biasanya saya isi Pertalite seminggu sekali masih sisa satu atau dua bar, sekarang lebih cepat habis," kata Erica.

Pengendara motor lain, Ahmad Fauzi (25), mengaku tetap bertahan menggunakan Pertalite dengan alasan harga yang lebih murah dibandingkan jenis bensin lain.

Baca juga: Cerita Warga Beralih ke Vivo sejak Harga BBM Naik: Lebih Tahan Lama dan Antrean Manusiawi

Fauzi pun mengaku tidak mengubah nominal pembelian BBM, yakni sebesar Rp 20.000 setiap dua hari.

Fauzi sendiri merupakan teknisi dari salah satu perusahaan AC di Jakarta.

"Pas belum naik, Rp 20.000 itu lebih dari dua liter. Pas naik juga beli Rp 20.000, pas dua liter. Bedanya, sekarang saya kalau jalan pelan. Irit bensin agar bisa tetep Rp 20.000, buat dua hari," kata Fauzi.

Fauzi tak menampik bahwa ia kerap antre saat membeli bensin.

Antrean saat ini bukan hanya terjadi pada saat pagi dan sore hari, melainkan saat aktivitas jam kerja.

"Kalau dulu ngisi bensin pagi saat orang mau berangkat kerja itu antre, orang pulang itu antre. Kalau sekarang mau ngisi jam berapa juga ngantre," kata Fauzi.

"Tapi ya ikutin aja, asal tidak lagi buru-buru ikut antre tidak masalah. Pakai Pertalite kan lebih murah dibanding yang lain," ucap Fauzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com