Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Mengaku Akan Dukung Pencabutan Status Pandemi Covid-19

Kompas.com - 29/09/2022, 14:19 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku bakal mendukung Pemerintah Pusat jika hendak mencabut status pandemi Covid-19 dan menggantinya menjadi endemi.

Menurut dia, pencabutan status pandemi Covid-19 merupakan kewenangan Pemerintah Pusat dan bukan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Ya, itu (pencabutan status pandemi menjadi endemi) kan diserahkan ke Pemerintah Pusat. Kewenangan ada di Pemerintah Pusat, bukan Pemprov (DKI)," tegas Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Di sisi lain, politisi Gerindra itu mengaku akan mendukung dan menyesuaikan program-program penunjang pencabutan status pandemi Covid-19.

"Kami akan dukung dan melaksanakan apapun kebijakan dari Pemerintah Pusat (terkait pencabutan status menjadi endemi)," sebutnya.

Baca juga: Lesti Kejora Laporkan Rizki Billar ke Polres Jaksel atas Dugaan KDRT

Riza menambahkan, terkait penanganan pandemi Covid-19, Pemprov DKI selalu menjadi yang terdepan.

Penanganan yang dimaksud termasuk pelaksanaan tes PCR, pemberian vaksinasi Covid-19, dan pembagian sembako.

"Mengenai pandemi (Covid-19), selama ini kan kami berada terus di bagian garda terdepan. Mulai dari PCR, vaksinasi (Covid-19) membagikan paket sembako, semua pengendalian Covid-19 kami laksanakan," urai Riza.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro sempat mengatakan, hingga saat ini organisasi kesehatan dunia atau WHO belum mencabut status pandemi Covid-19.

Sebab, masih banyak negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Laporan Lesti Kejora Terkait KDRT Diterima, Polisi Segera Panggil Rizky Billar

"Status pandemi memang belum dicabut oleh WHO karena masih banyak negara lain yang mengalami lonjakan kasus Covid-19," ujar Reisa dalam keterangan pers di Istana Negara pada Jumat (20/5/2022).

Dia menyebutkan, salah satu negara yang menyita perhatian karena mengalami lonjakan kasus Covid-19 saat itu adalah Korea Utara.

Di negara tersebut, jumlah kasus konfirmasi positif harian mencapai lebih dari 230.000 per hari.

Lonjakan ini terjadi setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 terjadi di dunia.

Kondisi ini terjadi selama sepekan terakhir dan menyebabkan Korea Utara menempati peringkat pertama penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com