JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memastikan akan menindak tegas kendaraan berpelat dinas atau rahasia yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas pada Operasi Zebra Jaya 2022.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, tidak ada kendaraan yang dikecualikan dalam penegakan hukum terhadap pelanggar aturan lalu lintas.
Dia pun menegaskan tidak ada kendaraan yang kebal hukum atau kerap diistilahkan "pelat dewa" selama operasi Zebra Jaya 2022.
Baca juga: Penodong Pistol ke Pengendara Lain di Tol Jagorawi Diduga Pakai Mobil Pelat Dinas
"Enggak ada itu (pelat dewa). Enggak boleh ada, semua kami tindak jika melanggar," kata Latif, Sabtu (1/10/2022).
Dalam pelaksanaannya, kata Latif, Operasi Zebra Jaya 2022 yang berlangsung hingga 16 Oktober 2022, akan mengedepankan penindakan secara elektronik menggunakan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE).
Tilang manual hanya akan dilakukan oleh petugas di lapangan apabila menemukan pelanggaran lalu lintas di titik yang belum terpasang kamera ETLE.
"Jadi tilang manual mungkin pada tempat-tempat tertentu itu harus tetap dilaksanakan. Tapi pelaksanaan penindakan itu khususnya, kami mengedepankan tilang elektronik," ungkap Latif.
Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Operasi Zebra 2022 mulai 3 Oktober 2022, Sasar 14 Pelanggaran Lalu Lintas
Terdapat 14 pelanggaran yang menjadi sasaran utama petugas selama Operasi Zebra Jaya 2022, antara lain:
1. Melawan arus lalu lintas
Para pelanggar dapat dikenakan sanksi denda maksimal Rp 500.000. Penindakan itu diatur dalam Pasal 287 Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
2. Berkendara di bawah pengaruh alkohol
Pelanggar dapat dikenakan sanksi denda maksimal Rp 750.000 sesuai dengan Pasal 293 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.
3. Menggunakan ponsel saat mengemudi
Tindakan tersebut termasuk pelanggaran Pasal 283 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ. Pelanggar dapat dikenakan sanksi denda maksimal Rp 750.000.
4. Tidak menggunakan helm SNI