Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Wihara di Kebon Jeruk Mengaku Dipaksa Keluar dengan Kekerasan

Kompas.com - 01/10/2022, 16:04 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita pengurus yayasan, M (30) mengaku dipaksa keluar dengan kekerasan dari Wihara Tien En Tang, di Kompleks Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (22/9/2022).

Saat itu M tengah bersiap beribadah pada pukul 15.45 WIB, kemudian ia mendengar suara benda yang pecah di lantai 1.

"Tiba-tiba ada suara barang pecah terdengar dari lantai 1 dan listrik tiba-tiba mati," kata M di Jakarta Barat, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Polisi Sebut Hasil Visum Lesti seperti yang Dilaporkan, Ada Dugaan Penganiayaan

Saat ia turun ke lantai 1, ia justru melihat sekelompok orang yang sebagian besar tidak ia kenali.

"Saya kurang begitu ingat jumlahnya, tapi ada sekelompok orang. Dugaan sekitar 5-6 orang. Saya di depan, ada yang handle saya, ada yang sudah naik juga ke lantai atas," jelas M.

Menurut M, orang-orang tersebut kemudian memarahinya agar segera keluar dari bangunan rumah yang dijadikan wihara tersebut.

Baca juga: Warga yang Diusir dari Rusun Jatinegara karena Kasus Pembuangan Bayi Masih Tunggu Kejelasan Pemprov DKI

"Kemudian dia marahin saya, menganiaya, dan menyuruh saya keluar dari tempat ibadah ini," kata M.

"Tapi saya bertahan di pintu. Lalu tangan saya ditarik sampai terbentur pagar. Paha kanan saya lebam parah," imbuh dia.

M sempat bertanya alasan pengusirannya yang bahkan ia tidak sempat memakai alas kaki.

Baca juga: Terjadi Dua Kali, Ini Kronologi Penganiayaan oleh Rizky Billar ke Lesti Kejora

"Semua barang saya ada di dalam. Bahkan saya keluar tanpa menggunakan sandal. Saya bilang sama oknum tersebut, kenapa kami diusir. Kami di sini hanya ingin beribadah. Saya cuma mau ambil barang saya, enggak diizinkan masuk," ungkap dia.

M mengatakan, sebagian besar orang yang mengusirnya adalah orang yang tidak ia kenal. Namun, di antaranya, ia mengenali seseorang yang merupakan anak dari seorang pendiri wihara tersebut.

"Ada salah satu oknum yang mengaku lawyer. Saat kejadian juga ada ahli waris. Ahli waris di sana. Perempuan," ucap M.

Atas kejadian itu, M mengadukan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat.

Namun, tak puas dengan proses penyelidikan yang berjalan sekitar sepekan, M, pengurus yayasan beserta kuasa hukum mengambil langkah sendiri dengan mendatangi wihara yang telah diduga telah dikuasi ahli waris.

Pada Jumat (30/9/2022) siang, mereka datang membawa spanduk dan berorasi di depan wihara. Mereka juga memaksa masuk bangunan dengan menjebol gembok pagar maupun pintu.

Sementara itu, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan laporan M tengah berstatus penyelidikan.

"Laporan sudah diterima, statusnya masih lidik ya, belum naik sidik. Artinya saksi-saksi sudah diperiksa, visum sudah," kata Taufik saat dikonfirmasi, Sabtu (1/10/2022).

Taufik menyebut terduga pelaku terdiri dari dua orang. Korban pun melaporkan dengan Pasal 170 tentang Pengeroyokan.

"Diduga pelaku ada dua orang. Saksi yang telah diperiksa 3 orang dan korban 1 orang," ungkap Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com