Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Dukacita atas Kerusuhan Kanjuruhan, PSB Bogor: Ini Kemunduran...

Kompas.com - 02/10/2022, 18:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Manajemen klub sepakbola PSB Bogor turut menyampaikan duka mendalam atas insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga pertandingan Arema Malang VS Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Insiden itu menyebabkan ratusan orang meninggal dunia termasuk korban yang mengalami luka ringan dan berat.

Manajer PSB Bogor Alfie Radithya Ferdian mengatakan, kerusuhan Kanjuruhan menjadi kemunduran dalam industri sepak bola di Tanah Air.

Persoalan itu pun harus disikapi secara serius oleh semua pihak dan harus dicari jalan keluar.

"Duka kami untuk para korban di Kanjuruhan Malang, semoga Allah SWT memberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Alfie, saat dikonfirmasi, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Instruksi Presiden Arema FC Seusai Tragedi Stadion Kanjuruhan

"Harapan saya manajemen klub, PSSI, suporter, aparat penegak hukum, dan pemerintah bisa menyelenggarakan  workshop terkait hal ini supaya kita tidak lagi kecolongan nyawa karena sepak bola," tambah dia.

Dari kacamata perspektif lebih luas, lanjut Alfie, ia melihat kerusuhan Kanjuruhan berkaitan dengan perilaku remaja yang senang dengan kekerasan, tawuran atau kerusuhan.

Mereka, sebut Alfie, bukanlah fans atau suporter sepak bola. Mereka hanya gerombolan remaja pencari keributan.

Ia menyarankan agar kepada para suporter sepak bola di Indonesia harus sering berdiskusi untuk mencari solusi agar pengorbanan mereka untuk klub yang dicintainya tidak mudah dinodai oleh para oknum.

"Kurang fair kalo kita sebut ini kesalahan suporter, terlalu mengeneralisir. Karena suporter Arema yang terorganisir baru saja melakukan perubahan positif yang mereka tunjukan menjamu Persib Bandung," tutur Alfie.

"Suatu hal yang patut kita apresiasi, dan saya yakin mereka menyesalkan kejadian ini," lanjut dia.

Baca juga: Anies: Doa Tak Terhenti bagi Orangtua yang Anaknya Tak Kembali...

Presiden FIFA Gianni Infantino juga ikut menyampaikan duka cita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 131 nyawa orang melayang.

Ia mengatakan, kerusuhan Kanjuruhan menjadi hari-hari yang gelap bagi sepakbola dunia.

"Dunia sepak bola dibuat terkejut menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” tulis Gianni, dilansir laman Resmi FIFA pada Minggu, (2/10/2022).

"Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com