JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memastikan, jajarannya akan memanggil PT Tranportasi Jakarta (Transjakarta) setelah revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuai polemik.
Untuk diketahui, revitalisasi itu menimbulkan polemik karena desain baru halte Bundaran HI dinilai menutupi pandangan orang ke Patung Selamat Datang yang berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).
Prasetyo menegaskan, selain PT Transjakarta, DPRD DKI juga bakal memanggil satuan kerja perangkat daerah (SPKD) terkait untuk menjelaskan polemik pembangunan Halte Bundaran HI.
Katanya, pemanggilan dilakukan karena banyak pihak yang merasa kecewa dengan revitalisasi halte itu.
"Cepat atau lambat, sebagai pimpinan DPRD DKI Jakarta, saya akan memanggil PT Transjakarta dan SKPD terkait untuk menjelaskan pelaksanaan revitalisasi halte Transjakarta (Bundaran HI) yang nyatanya sudah banyak mengecewakan banyak pihak itu," urai Prasetyo melalui akun Instagram resminya, @prasetyoedimarsudi, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Ini Alasan Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI Harus Dievaluasi
Melalui unggahan yang sama, Prasetyo mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seharusnya mengingat pesan Presiden Pertama RI Soekarno tentang sejarah.
"Bung Karno pernah berpesan, 'Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!'. Harusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjaga dengan baik wejangan tersebut dalam pelaksanaan pembangunan termasuk revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI," tutur dia.
Ia menggambarkan betapa senangnya warga sekaligus pemerintah saat Patung Selamat Datang diresmikan dulu.
Menurut politisi PDI-P itu, monumen tersebut tidak sekedar pajangan belaka.
Namun, ia mengingatkan bahwa Patung Selamat Datang merupakan bentuk kesiapan Tanah Air terhadap kesiapan menggelar perhelatan olahraga keempat se-Asia.
"Dengan gambaran sejarah tersebut, kemudian apa sepadan jika arah tepat lambayan tangan sepasang manusia pada Monumen Selamat Datang sengaja dihalangi dengan alibi revitalisasi?" tutur Prasetyo.
Sejarawan JJ Rizal sebelumnya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pembangunan itu dihentikan.
JJ Rizal menyampaikan permintaannya atas pemberhentian revitalisasi itu melalui akun Twitternya, @JJRizal.
Ia telah mengizinkan twitnya itu untuk dikutip media.
"Pak Gubernur mohon stop pembangunan halte tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," kicau JJ Rizal, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Kritik Anies soal Halte Bundaran HI, Ketua DPRD DKI: Pesan Bung Karno Jangan Lupa Sejarah