Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugu 66 Direlokasi dari Jalan Rasuna Said Kuningan ke Taman Menteng, Ini Alasannya

Kompas.com - 05/10/2022, 20:31 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan relokasi Tugu 66 yang merupakan simbol Tritura di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).

Untuk diketahui, Tugu 66 sebelumnya terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Anies menuturkan, relokasi itu dilakukan sebab kawasan Kuningan sempat dipenuhi pembangunan konstruksi.

Dengan demikian, menurut dia, manfaat Tugu 66 seakan-akan tak dirasakan masyarakat saat itu.

“Pada saat itu ada proses konstruksi dan lain-lain sehingga kehadirannya sebagai monumen itu berkurang efektivitasnya,” tutur Anies di Taman Menteng, Rabu.

Baca juga: Pemprov DKI Kerja Sama dengan 11 Pemda, Anies: Agar Kesejahteraan Merata

Padahal, kata Anies, salah satu manfaat sebuah monumen adalah pengingat atas peristiwa yang pernah terjadi di masa silam.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk merelokasi Tugu 66.

“Kemudian kami sampaikan, insya Allah nanti kami akan lakukan prosesnya (relokasi),” kata Anies.

“Lalu, Pak Iwan dari Dinas Kebudayaan mendapatkan tugas dan alhamdulillah prosesnya panjang (hingga tugu direlokasi),” imbuh dia.

Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent

Dalam kesempatan itu, Anies berharap bahwa relokasi tersebut dapat membuat Tugu 66 lebih mudah terlihat oleh warga.

Selain itu, ia juga berharap relokasi itu bisa memudahkan masyarakat yang hendak mengabadikan foto dengan Tugu 66 sebagai latar belakang.

“Saya malah lebih yakin tempat ini, monumennya akan lebih tampak, monumennya akan memudahkan orang untuk berfoto bersama (jika) dibandingkan ketika dia berada di tengah jalan (Rasuna Said) yang hampir tidak ada orang jalan kaki mampir ke monumen itu ya,” kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com