JAKARTA, KOMPAS.com - Anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Angke, Katur (40) meminta agar kapal Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta hanya mengangkut warga Kepulauan Seribu.
Sebab, selama ini kapal dishub juga membawa para wisatawan dari dan menuju Kepulauan Seribu. Hal tersebut membuat pendapatan ABK kapal tradisional menurun.
Padahal di sisi lain, belum semua warga Pulau Seribu terangkut kapal Dishub.
"Apakah tidak lebih baik warga Kepulauan Seribu yang dapat dulu tiket kapal cepat, jadi wisatawan biar naik kapal tradisional," ujar Katur kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
Dari segi ongkos perjalanan, kapal Dishub pun lebih murah dibandingkan kapal tradisional. Dia mengatakan, dari pelabuhan menuju Pulau Pari, penumpang kapal Dishub hanya perlu membayar Rp 27.000. Sementara untuk kapal tradisional tarifnya sebesar Rp 72.000.
"Saya sebagai ABK miris karena DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menurunkan banyak kapal cepat dengan biaya hanya Rp 27.000, sedangkan kapal tradisional kami tanpa subsidi kena Rp 72.000," imbuhnya.
Baca juga: Benarkah Wajah Baru Pelabuhan Muara Angke Menguntungkan Warga Kepulauan Seribu?
Lantaran perbedaan harga tersebut, hanya segelintir wisatawan yang menaiki kapal-kapal tradisional di hari Senin-Jumat.
"Penumpangnya memilih ke kapal tradisional, mirisnya lagi wisatawan yang naik kapal itu. Warga (Kepulauan Seribu) yang enggak dapat kapal Dinas Perhubungan itu," ucap Katur.
Berdasarkan penuturan Katur, persaingan mendapatkan penumpang telah terjadi sekitar tahun 2020. Namun, hingga saat ini belum ada komunikasi antara pihak pelabuhan dengan para pengusaha kapal tradisional terkait pengangkutan penumpang.
"Keputusan dari Dinas Perhubungan bahwa itu jenis pelayanan dan semua orang yang mendaftar pertama yang kebagian tiket kapal. Orang yang enggak dapat tiket ya, walaupun dia warga Pulau Seribu, masa bodoh," katanya.
Baca juga: Di Tangan Anies, Pelabuhan Muara Angke Tak Becek dan Bau Lagi...
Adapun Terminal Penumpang di Pelabuhan Muara Angke sudah selesai direvitalisasi dan telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebagai awak kapal tradisional, Katur berharap, wajah baru Pelabuhan Muara Angke yang lebih bagus menjadi momentum bagi Pemprov DKI Jakarta untuk menyelaraskan kebijakan terkait kapal Dishub dan kapal tradisional, termasuk soal tarif.
"Pak Gubernur harus melihat utuh masalah Pulau Seribu. Terkait dengan pelabuhan yang menuju Pulau Seribu ini untuk kapal tradisional dan perhubungan harapannya jangan dibikin satu pintu. Jangan dijadikan satu pelabuhan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.