Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Kapal Tradisional di Pelabuhan Muara Angke Minta Dishub Tidak Angkut Wisatawan

Kompas.com - 05/10/2022, 21:03 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Angke, Katur (40) meminta agar kapal Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta hanya mengangkut warga Kepulauan Seribu.

Sebab, selama ini kapal dishub juga membawa para wisatawan dari dan menuju Kepulauan Seribu. Hal tersebut membuat pendapatan ABK kapal tradisional menurun.

Padahal di sisi lain, belum semua warga Pulau Seribu terangkut kapal Dishub.

Baca juga: Curhat Awak Kapal Tradisional di Muara Angke, Jumlah Penumpang Turun karena Berebut dengan Kapal Dishub

"Apakah tidak lebih baik warga Kepulauan Seribu yang dapat dulu tiket kapal cepat, jadi wisatawan biar naik kapal tradisional," ujar Katur kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Dari segi ongkos perjalanan, kapal Dishub pun lebih murah dibandingkan kapal tradisional. Dia mengatakan, dari pelabuhan menuju Pulau Pari, penumpang kapal Dishub hanya perlu membayar Rp 27.000. Sementara untuk kapal tradisional tarifnya sebesar Rp 72.000.

"Saya sebagai ABK miris karena DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menurunkan banyak kapal cepat dengan biaya hanya Rp 27.000, sedangkan kapal tradisional kami tanpa subsidi kena Rp 72.000," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Wajah Baru Pelabuhan Muara Angke Menguntungkan Warga Kepulauan Seribu?

Lantaran perbedaan harga tersebut, hanya segelintir wisatawan yang menaiki kapal-kapal tradisional di hari Senin-Jumat.

"Penumpangnya memilih ke kapal tradisional, mirisnya lagi wisatawan yang naik kapal itu. Warga (Kepulauan Seribu) yang enggak dapat kapal Dinas Perhubungan itu," ucap Katur.

Berdasarkan penuturan Katur, persaingan mendapatkan penumpang telah terjadi sekitar tahun 2020. Namun, hingga saat ini belum ada komunikasi antara pihak pelabuhan dengan para pengusaha kapal tradisional terkait pengangkutan penumpang.

"Keputusan dari Dinas Perhubungan bahwa itu jenis pelayanan dan semua orang yang mendaftar pertama yang kebagian tiket kapal. Orang yang enggak dapat tiket ya, walaupun dia warga Pulau Seribu, masa bodoh," katanya.

Baca juga: Di Tangan Anies, Pelabuhan Muara Angke Tak Becek dan Bau Lagi...

Adapun Terminal Penumpang di Pelabuhan Muara Angke sudah selesai direvitalisasi dan telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebagai awak kapal tradisional, Katur berharap, wajah baru Pelabuhan Muara Angke yang lebih bagus menjadi momentum bagi Pemprov DKI Jakarta untuk menyelaraskan kebijakan terkait kapal Dishub dan kapal tradisional, termasuk soal tarif.

"Pak Gubernur harus melihat utuh masalah Pulau Seribu. Terkait dengan pelabuhan yang menuju Pulau Seribu ini untuk kapal tradisional dan perhubungan harapannya jangan dibikin satu pintu. Jangan dijadikan satu pelabuhan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com