Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Banyak Negara Ikut Andil Bangun Jakarta: Kerja Sama Itu Nyata, Bukan Seremonial

Kompas.com - 11/10/2022, 05:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banyak negara yang ikut andil dalam membangun Jakarta selama ia menjabat sebagai gubernur lima tahun belakangan.

Anies menyampaikan itu saat menghadiri acara "Jakarta International Collaboration Reception" bersama Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dan seluruh duta besar maupun perwakilannya di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (10/10/2022) malam.

"Pada malam hari ini, para duta besar kami undang, juga para pimpinan organisasi internasional yang bekerja di Jakarta. Kami sampaikan terima kasih atas kolaborasinya selama ini," kata Anies saat ditemui di Kota Tua, Senin.

"Jadi selama lima tahun ini, kerja sama internasional itu bukan seremonial. Kerja sama internasional itu aktual, senyatanya terjadi," ungkap Anies.

Baca juga: Pamitan, Anies dan Ariza Kumpulkan Duta Besar Berbagai Negara di Kota Tua

Anies menjelaskan, sejumlah negara terlihat paling bersemangat berkolaborasi dengan Jakarta, seperti Jepang, Singapura, Belanda, Jerman, hingga Inggris.

"Kalau bicara semangat banyak ya, Jepang tentu, Singapura ya, Belanda ya, Inggris London itu banyak sekali. Jerman juga, kalau lihat Berlin itu kerja sama smart city, kerja sama untuk penataan ruang, banyak dengan Berlin," jelas Anies.


Anies kemudian memaparkan beberapa program di Jakarta memiliki sumbangsih dari pemerintah maupun perusahaan dan lembaga luar negeri.

"Misalnya ketika kami membangun sistem transportasi umum, elektrifikasi bus, kemudian pembangunan payment system, lalu pembangunan taman. Pembangunan pengelolaan air seperti misalnya ruang limpah sungai, itu semua adalah hasil kolaborasi," papar Anies.

Baca juga: Anies Resmikan Gapura Little India: Ini Menandai Keragaman Jakarta

Selain kerja sama dalam program infrastruktur, Anies menyebut Pemprov DKI juga mempelajari banyak hal dengan mengadaptasi sistem maupun program negara-negara lain.

"Begitu juga dengan program-program terkait pembangunan trotoar, itu kami dikirim ke Hongkong, kirim ke Singapura. Jadi tim DKI dikirim ke sana untuk belajar," ungkap Anies.

"Kenapa Singapura dam Hongkong, karena kami belajar dari kota yang iklimnya sama, tantangannya mirip. Dan pada masa pandemi (Covid-19), kemarin kita antarkota seluruh dunia saling belajar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com