Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Buka Posko Aduan atas Sistem "Ticketing" Transjakarta yang Rugikan Penumpang

Kompas.com - 12/10/2022, 06:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membuka posko pengaduan bagi pengguna Transjakarta yang merasa dirugikan karena kebijakan baru.

Kebijakan baru itu yakni pemberlakuan tap in dan tap out serta satu kartu yang berlaku untuk satu penumpang. Kebijakan itu mengakibatkan penumpukan penumpang di sejumlah halte Transjakarta.

Beberapa diantara penggunanya pun mengaku kartu mereka terblokir. Ada pula pengguna yang saldonya terpotong dua kali.

Baca juga: PT Transjakarta Akui Uji Coba Sistem Tap In-Tap Out Kurang Meluas

"Oleh karena itu, merespons fenomena ini, YLKI membuka posko pengaduan bagi konsumen Transjakarta yang merasa dirugikan oleh sistem ticketing Transjakarta yang baru tersebut," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dilansir Tribunjakarta.com, Selasa (11/10/2022).

Tulus mengatakan, masalah ini sudah terjadi sejak 4 Oktober. Sayangnya, hingga hari ini belum teratasi.

"Masalah ini memperpanjang antrean karena insfratruktur yang ada belum memadai tapi sudah dipaksakan dan tanpa ada sosialisasi. Akibatnya penumpang yang dirugikan, baik dari segi waktu maupun dari segi uang," tutur Tulus.

Sebelumnya diberitakan penumpang bus Transjakarta diharuskan menempelkan kartu uang elektronik (KUE) ketika naik dan turun bus atau tap in dan tap out mulai Selasa (4/10/2022).

Apabila pelanggan tidak melakukan tempel kartu baik saat naik atau turun, konsekuensinya kartu akan terblokir. Kenyataannya, kebijakan tersebut tak berjalan mulus di lapangan. Tumpukan penumpang di sejumlah halte Transjakarta tak terhindarkan.

Adapun kebijakan tap in dan tap out Transjakarta diberlakukan seiring pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi. 

Baca juga: Agar Perjalanan Tak Terhambat, Begini Aturan Terbaru Naik Transjakarta...

Sejumlah penumpang Transjakarta protes karena saldo kartu uang elektronik terpotong dua kali saat menempelkan kartu (tap in dan tap out) di halte.

PT Transjakarta pun mengakui kebijakan terbarunya yang memberlakukan sistem tap in tap out dengan satu kartu untuk satu pengguna belum sempurna.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul YLKI Buka Posko Pengaduan, Pengguna Transjakarta yang Dirugikan Kebijakan Baru Bisa Melapor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com