Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ungkit Lagi soal Penanganan Covid-19 di Jelang Lengser: Kami Transparan dan Tak Manipulatif

Kompas.com - 14/10/2022, 20:50 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang lengser, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang kondisi saat pandemi Covid-19 sedang gawat-gawatnya.

Ia mengklaim jajarannya tak pernah menutup-nutupi fakta soal apa yang terjadi saat pandemi Covid-19 melanda Ibu Kota.

Kepada publik, ia mengaku transparan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, katanya, juga menaati standard operating procedure (SOP) penanganan Covid-19.

"Jakarta menangani masalah dengan metode ilmiah, kita taat dengan SOP," sebutnya saat menggelar perpisahan dengan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta di Pendopo Balai Kota DKI, Jumat (14/10/2022) sore, dua hari jelang jabatannya berakhir.

"Kita transparan, dan tidak menutup-nutupi kenyataan apapun yang terjadi di kota ini," sambung dia.

Baca juga: Saat Anies Pamerkan Sederet Hasil Kerja Selama Jadi Gubernur DKI...

Anies melanjutkan, pihaknya tak pernah memanipulasi data Covid-19.

Seluruh data ditampilkan apa adanya, termasuk jika ada peningkatan penularan maupun tingkat kematian.

"Kita tidak manipulatif dan kita menunjukkan komitmen tinggi dalam menangani itu semua," ucapnya.

Saat pandemi Covid-19, lanjut Anies, banyak pihak yang berjuang mengatasi masalah masing-masing pun masalah bersama.

Banyak pihak juga, kata Anies, yang rela berkorban satu sama lain.

Baca juga: Purnatugas 2 Hari Lagi, Anies Berterima Kasih kepada Gerindra dan PKS

Ia menilai, tak ada pihak yang hanya menjadi penonton saat itu.

"Ini bisa jadi contoh, bahwa saat kita memilih untuk itu, semua menunjukkan solidaritas. Kami semua, ketika menangani, kita juga merasa bangga," urainya.

"Kenapa? Jakarta menangani masalah dengan metode ilmiah," sambung Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com