Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kastil Batavia, Tembok Pertahanan Kokoh VOC yang kini Jadi Tempat Bongkar Muat Truk Kontainer

Kompas.com - 17/10/2022, 08:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Batavia merupakan salah satu kota terpenting bagi persekutuan dagang asal Belanda, VOC. Seusai menduduki Batavia pada 1619, VOC pun mendirikan berbagai bangunan untuk menopang aktivitas perdagangan di wilayah Hindia Timur.

Pertama-tama, untuk memperkuat pertahanan Batavia, VOC membangun sebuah benteng yang kuat dan aman dari serangan musuh.

Gubernur Jenderal VOC di Batavia JP Coen merombak ulang Fort Jacatra, sebuah benteng berbentuk persegi empat yang berdiri di selatan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Sebelumnya Fort Jacatra hanya sebuah kantor dagang milik VOC di Batavia yang diberdayakan juga sebagai gudang rempah-rempah.

Baca juga: Jan Pieterszoon Coen, Gubernur yang Memindahkan Markas VOC ke Batavia

Tembok-tembok baru dibangun dibuat berkeliling membentuk persegi empat, lebih kokoh dari pada tembok lama. Benteng baru ini diberi nama Kastil Batavia yang dibangun hampir sembilan kali luas Fort Jacatra.

Sebagai benteng pertahanan di Batavia, dibangun juga kanal-kanal dan tembok keliling lengkap dengan bastion. Pembangunan berlangsung antara 1619 sampai 1650. Sayang data benteng dari masa ini sangat sedikit.

Data utamanya hanya berupa peta-peta kuno abad ke-17 dan ke-18. Data pendukung adalah hasil-hasil penggalian arkeologi di wilayah Jakarta lama.

Di dekat Kastil Batavia, Coen membangun sejumlah gudang untuk menyimpan berbagai dagangan VOC.

Baca juga: Menengok Rumah Akar Batavia di Kota Tua, Bangunan Bekas Gudang yang Eksotis

Bangunan ini ada di sebelah Timur muara Sungai Ciliwung. Lokasi tersebut sekarang dikenal dengan nama Jalan Tongkol dan Jalan Lodan, Jakarta Utara.

Kastil Batavia dihancurkan Gubernur Jenderal Herman William Daendles pada 1810.

Bagian bangunan kastil yang masih berguna dipakai untuk membangun Istana Daendles di Weltevreden yang kini lebih dikenal sebagai gedung Departemen Keuangan yang berada di sebelah timur Lapangan Banteng.

Kondisi Kastil Batavia kini memprihatinkan

Kini kondisi bekas kastil menjadi pangkalan truk dan menjadi kawasan kumuh. Di tanah milik Direktorat Peralatan Angakatan Darat (Ditpalad) itu tumbuh bangunan baru baik resmi maupun tak resmi.

Wajar jika di kawasan itu diberi suatu tengara atau tanda yang menunjukkan bahwa kawasan itu kawasan bersejarah, terutama karena kastil Batavia pernah berdiri di sana.

Tapi kenyataannya, sungguh memprihatinkan karena orang-orang sulit masuk ke kawasan itu.

Dalam catatan Kompas.com, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua pernah berencana untuk memberikan papan informasi bahwa di situ pernah ada bangunan bersejarah, yaitu kastil.

Baca juga: Temukan Tembok Batavia, PT MRT Belokkan Tunnel Menuju Stasiun Kota

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com