Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Penanganan Stunting di Jakarta Utara Capai Tahap Keempat

Kompas.com - 17/10/2022, 20:42 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara berupaya menyelesaikan delapan tahap aksi konvergensi percepatan penanganan penurunan stunting. Kini, aksi itu telah memasuki tahap keempat.

Menurut Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri, perkembangan aksi konvergensi stunting memasuki tahap penyusunan regulasi daerah.

"Kami tetap semangat untuk melaksanakan seluruh aksi konvergensi secara terkoordinir, bersama-sama, dan terpadu dari semua pemangku kepentingan yang ada di Jakarta Utara," ujar Andri dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022).

Ia mengatakan bahwa aksi empat konvergensi stunting menjadi dasar koordinasi lintas sektor dan tenaga pendamping program, yang nantinya akan dipadukan dengan keputusan wali kota.

Baca juga: Masih Ada Anak Stunting di 7 Kelurahan Jakarta Utara

"Harapan kami, semua UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) bisa tetap konsisten dalam melaksanakan aksi ini," ujar Andri.

"Sehingga pelaksanaan kegiatan yang sistematis dan terarah akan mendapatkan hasil yang lebih optimal," lanjutnya.

Adapun pemerintah daerah dan pusat tengah fokus pada pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penanganan penurunan stunting.

Aksi itu terdiri dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati/wali kota tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan.

Baca juga: Wapres: Stunting Sumber Malapetaka kalau Tidak Diatasi

"Ke depannya, di aksi kelima kami akan kembangkan untuk kader pembangunan manusia sebagai dasar untuk peningkatan kelembagaan peran," ucap Andri.

Setiap kegiatan, lanjut dia, nantinya dapat diarahkan untuk percepatan stunting dan perwujudan Jakarta Utara sebagai kota layak anak.

"Jika kita capai keduanya maka akan mewujudkan Jakarta Utara menjadi kota sehat," pungkas Andri.

Sebagai informasj, Pemkot Jakarta Utara mencatat masih adanya kasus stunting di sejumlah wilayah.

Dijelaskan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Utara Lysbeth Regina Panjaitan, stunting pada anak tersebar di tujuh kelurahan. Kendati demikian, dia tidak merincikan berapa jumlah kasus stunting tersebut.

"Untuk diketahui, tujuh kelurahan lokus stunting tersebut adalah Kelurahan Warakas, Cilincing, Sunter Agung, Pademangan Barat, Kebon Bawang, Semper Barat, dan Kelurahan Penjaringan," ujar Lysbeth, Kamis (6/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com