Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Jatinegara

Kompas.com - 18/10/2022, 01:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jatinegara merupakan sebuah wilayah di Jakarta Timur. Wilayah yang padat penduduk ini punya sejarah panjang. 

Meskipun dulunya Jatinegara belum menjadi bagian dari wilayah Batavia, namun daerah yang berbatasan dengan wilayah Klender dan Pulo Gadung ini punya peran penting dalam sejarah era kolonial Belanda. 

Marina Asril Reza dalam bukunya yang berjudul 88 Cerita Terbaik Asal Usul Nama Daerah (2013) menceritakan ada banyak sumber pendapat asal usul nama Jatinegara

Ada yang menyebutkan bahwa dulunya kawasan ini dipenuhi pohon jati sehingga mengambil unsur Jati. Namun ada juga yang menyebutkan berasal dari nama Jati dan Negara yang memiliki arti negara yang sejati, pemberian Pangeran Jayakarta. 

Pangeran Jayakarta merupakan pemimpin Kesultanan Banten yang melawan Belanda yang kelak namanya diabadikan sebagai nama Ibu Kota.

Setelah dikalahkan, Pangeran Jakayakarta melarikan diri ke hutan di Jatinegara bersama pengikutnya. Tempat itu kemudian menjadi tempat pengasingan sekaligus pemerintahan sendiri. 

Baca juga: Asal-usul Nama Gambir

Daerah ini kemudian berkembang karena menetapnya Pangeran Jayakarta dan para pengikutnya.

Sampai pada tahun 1661, seorang guru bernama Meester Cornelis van Senen datang dan membeli sebidang tanah di dekat Sungai Ciliwung.

Daerah tersebut kemudian semakin berkembang pesat dengan roda perekonomian yang berjalan dan pemukiman yang ramai. Hingga kemudian nama daerahnya dikenal dengan nama Meester Cornells atau Mester.

Melihat daerahnya maju, lalu pada tahun 1936 pemerintah Belanda kemudian memasukkan Jatinegara ke dalam wilayah Batavia.

Namun, Zaenuddin HM dalam bukunya 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe"(2012) menyebutkan nama Jatinegara baru dikekalkan pada tahun 1942 karena nama Meester dianggap terlalu berbau Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com