Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirisnya Sekolah PAUD di Kampung Boncos yang Berdekatan dengan Bilik Narkoba

Kompas.com - 18/10/2022, 14:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan miris terlhat di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat. Sebuah sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terletak sangat dekat dari bilik-bilik tempat transaksi dan konsumsi narkoba.

Hanya beberapa langkah dari PAUD tersebut, warga sudah diperlihatkan dengan pemandangan sebuah kebon kosong tak terawat dengan bilik-bilik yang terbuat dari bangunan semi permanen. Bilik-bilik itu menjadi tempat pengedar dan pemakai bertransaksi.

Guru PAUD, Y (40), sudah lama resah dengan kondisi Kampung Boncos. Apalagi ia bertanggung jawab terhadap 22 anak yang bersekolah di PAUD tersebut. Ia takut lingkungan seperti itu akan memengaruhi anak-anak tersebut kelak.

Sebabnya transaksi dan pemakaian narkoba di dekat sekolah PAUD itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi anak-anak.

Baca juga: Info Penggerebekan Diduga Bocor, Polisi Tak Temukan Pengedar dan Bukti Narkoba di Kampung Boncos

Kendati demikian, Y tak tahu harus berbuat apa. Pihak Kelurahan Kota Bambu Selatan sebenarnya juga sudah mengetahui kondisi ini.

Namun, sampai saat ini, lingkungan tempatnya tinggal nyatanya masih menjadi tempat favorit bagi para pemakai narkoba.

"Kami juga bingung. Mereka kan mata pencahariannya emang seperti itu (pengedar narkoba). Sekarang kalau kami usik mereka, nanti kalau ada apa-apa terus kami diapa-apain sebelum polisi datang bagaimana?" kata Y dilansir TribunJakarta.com, Selasa (17/10/2022).

Y mengetahui bahwa lingkungannya yang tidak aman ini sering digerebek polisi. Setiap ada penggerebekan, biasanya ia meminta agar anak-anak didikannya jangan keluar rumah termasuk anak-anaknya.

"Sebenarnya udah enggak nyaman dan enggak bagus untuk anak-anak lingkungan ini. Cuman selagi kita enggak usik mereka, masih aman-aman aja," tutur Y.

Baca juga: Polsek Palmerah Gerebek Kampung Boncos Lagi, 4 Pria Mencurigakan Diamankan

Sebelumnya Polsek Palmerah kembali menggerebek kampung rawan peredaran narkoba yang dikenal dengan Kampung Boncos pada Senin (17/10/2022).

"Kegiatan hari ini adalah bentuk komitmen kami seluruh jajaran Polsek Palmerah untuk menekan dan memberantas hangus peredaran gelap narkoba, khususnya di Boncos. Sesuai dengan perintah Kapolda (Metro Jaya) bahwa jangan main-main dengan narkoba dan lenyapkan semua bandar-bandar narkoba," ujar Kapolsek Palmerah

Dalam penggerebekan itu, seorang pria ditemukan tengah tertidur pulas di gubuk yang biasa digunakan para pecandu untuk mengonsumsi narkoba. Selain pria tersebut, polisi juga mengamankan tiga pria lainnya yang mencurigakan di sekitar gubuk-gubuk tersebut.

"Kami sudah amankan empat orang diduga pengguna. Setelah kami tes urine, seseorang di antaranya positif benzo (benzodiazepine, golongan psikotropika)," ungkap Dodi.

Dalam penggerebekan tersebut, diamankan sejumlah barang bukti berupa empat buah ponsel, 30 bong di dalam gubuk, 50 buah korek api, uang tunai Rp 1,4 juta, dan kartu ATM. Kendati demikian, polisi tidak menemukan barang bukti narkoba seperti sabu.

Lebih lanjut, Dodi menyebutkan, seorang pria yang positif benzo akan diajukan rehabilitasi, sedangkan tiga orang lainnya akan dilepaskan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mirisnya Sekolah PAUD di Kampung Boncos, Berdampingan dengan Bilik Narkoba Tempat Nge-fly

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com