Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap Kasus Mayat Perempuan Terbungkus Selimut di Sawah Besar

Kompas.com - 18/10/2022, 20:49 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Sawah Besar membentuk tim khusus untuk mengungkap penemuan mayat perempuan di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).

"Atas perintah Pak Kapolres (Kombes Komarudin), kami membentuk sebuah tim khusus untuk selidiki kasus penemuan mayat itu," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona saat dihubungi wartawan, Selasa (18/10/2022).

Bona mengungkapkan, saat ini jajarannya masih berusaha menyisir closed-circuit television (CCTV) di sekitar lokasi.

Baca juga: Mayat Perempuan Terbungkus Selimut Ditemukan di Got Sawah Besar

Sebab menurut dia, penemuan jasad perempuan itu dinilai tidak wajar karena terbungkus selimut di saluran air dan telah mengeluarkan bau busuk.

"Cuma kalau ditanya soal penyebab kematiannya itu apa, terus terang kami dari pihak kepolisian belum bisa menjawab," ungkap dia.

Menurut Bona, saat ini jasad perempuan yang diperkirakan berusia 40 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk dilakukan otopsi.

"Jenazah di rumah sakit atau sedang dilakukan otopsi, jadi kami akan memberikan statement (pernyataan) ketika hasil otopsi sudah keluar dari RSCM," ucap Bona.

Baca juga: Jasad Perempuan di Kolong Tol Becakayu Miliki Luka Bekas Penganiayaan

Sebelumnya diberitakan, Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Fauzan menuturkan, penemuan mayat bermula saat petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sedang membersihkan saluran air di lokasi.

"PPSU sekitar jam 11.00 WIB, membersihkan got menemukan bungkusan," kata Fauzan.

Saat ditemukan petugas PPSU, Fauzan berujar, jasad perempuan itu diduga telah meninggal lebih dari satu hari.

Pasalnya, kondisi dari mayat tersebut telah mengeluarkan bau busuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com