Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Hailai, Pusat Hiburan dan Ladang Uang Pemprov DKI era Ali Sadikin

Kompas.com - 19/10/2022, 06:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pernah berdiri sebuah gedung yang menyajikan beraneka ragam hiburan, termasuk perjudian.

Bangunan tersebut dikenal sebagai gedung Hailai. Di masa silam, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membangun gedung ini untuk mendongkrak anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta di sektor perjudian.

Ide meraup pendapatan dari sektor judi muncul karena saat pertama kali Ali Sadikiin dilantik sebagai gubernur oleh Soekarno sebagai Gubernur DKI, APBD DKI kala itu hanya Rp 66 juta.

Angka yang mustahil digunakan untuk membangun Jakarta. Akhirnya di era kepemimpinannya, Ali Sadikin melegalkan perjudian dan menarik pajak darinya untuk masuk APBD.

Nama Hailai sendiri berasal dari olahraga Jai Alai yang digemari bangsa Spanyol, Amerika Latin, dan Filipina kala itu.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Pertanyakan Usulan Nama Jalan Ali Sadikin yang Belum Dieksekusi Anies

Olahraga ini dimainkan dengan melemparkan pelonta (bahasa Spanyol bola) oleh pelontaris (pemain Jai Alai) sekeras-kerasnya ke dinding untuk ditangkap lawan.

Catatan pembangunan gedung Hailai

Harian Kompas pertama kali mencatat rencana pembangunan gedung Hailai tanggal 4 November 1969.

Dari 550 hektar proyek percontohan Ancol, 5 hektar didedikasikan untuk pembangunan Hailai.

Pelaksana pembangunan adalah PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation, yang tak lain adalah usaha bersama PT Pembangunan Jaya/Proyek Ancol dengan perusahaan asal Hong Kong, Seven Seas Finance and Trade Corporation Manila.

Dalam berita pada 18 November 1970, Direktur Proyek Ancol Ciputra menjelaskan, gelanggang olahraga Hailai berkapasitas 5.000 penonton duduk dan 1.000 penonton berdiri.

Baca juga: Riwayat Gedung Hailai Ancol, Ladang Uang DKI Zaman Ali Sadikin yang Sudah 4 Kali Terbakar

Fasilitas itu berpendingin udara, dilengkapi kelab malam serta kafetaria. Adapun biaya pembangunan kompleks ini sendiri kala itu menghabiskan Rp 800 juta.

Pusat hiburan di Jakarta

Hailai Ancol resmi dibuka 17 Mei 1971. Menteri Perhubungan kala itu, Frans Seda, menyampaikan, Hailai menjadi upaya membuat wisatawan betah dan makin banyak membelanjakan uang di Jakarta.

Kompleks Hailai menjadi bagian kompleks Taman Impian Jaya Ancol, yang juga berisi bioskop drive-in, arena boling, dan hotel dengan 300 kamar. Setelah semua terbangun, pelaksana proyek membuat sirkuit balap motor.

Setelah setahun beroperasi, General Manager Philindo Slamet B, Mei 1972, menyebutkan, omzet Hailai pada setengah tahun pertama sekitar Rp 10 juta per hari.

Kemudian pada semester kedua, dikarenakan pelayanan yang membaik dan adanya penambahan peralatan, omzet Hailai meningkat menjadi Rp 12,5 juta per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com