JAKARTA, KOMPAS.com - Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, terbakar pada Rabu (19/10/2022).
Satu hari setelah musibah tersebut, masjid utama JIC tersebut digaris polisi dan tertutup untuk umum.
Dari luar, tidak terlihat bahwa masjid tersebut telah melalui hari yang berat, kemarin. Sebab, bangunan itu masih berdiri kokoh bahkan dengan warna tembok yang tidak memudar dan kotor.
Baca juga: Hawa Panas Masih Terasa di Masjid JIC, Damkar Kembali Semprot TKP
Namun, menengok ke area dalam ruang ibadah, ruangan tersebut telah dipenuhi dengan puing-puing reruntuhan kerangka kubah masjid.
Tidak hanya kerangka baja dan kayu, ruangan juga diselimuti dengan potongan-potongan genteng dari kubah tersebut.
Dari atas gedung, bagian tengah gedung masjid pun tampang bolong karena kubah telah ambruk.
Pada Kamis (20/10/2022) sore, rereuntuhan itu pun bercampur dengan cairan teepol berbentuk busa putih yang disemprotkan petugas pemadam kebakaran Sektor Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: Olah TKP, Polisi Sebut Hawa Panas Masih Terasa di Masjid JIC
Cairan itu disemprotkan karena berdasarkan laporan polisi yang hendak melakukan olah tempat kejadian perkara, tempat tersebut masih berhawa panas.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre pada Rabu (19/10/2022) sore.
Kubah masjid itu hangus dilahap api yang berkobar. Kepulan asap hitam juga membumbung tinggi ke langit.
Kubah masjid pun roboh setelah tak lagi kuat menahan api yang begitu besar.
Baca juga: Asap Sempat Muncul Kembali dari Puing Sisa Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre
Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Utara AKBP Slamet Wibisono mengatakan, kebakaran berawal ketika pekerja bangunan sedang merenovasi kubah masjid.
"Pekerja dari PT Dwi Agung Sentosa Pratama sedang melakukan renovasi atap kubah Masjid Islamic Centre. Renovasi menggunakan bahan tripleks," kata Slamet dalam keterangannya, Rabu.
Slamet berujar, ketika ingin memasang tripleks di atas masjid, pekerja bangunan melelehkan membran menggunakan alat bakar.
Saat melakukan pekerjaan itu, percikan api muncul dari alat bakar hingga menimbulkan api cukup besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.