JAKARTA, KOMPAS.com - Husein (36), warga RT 008 RW 010, Pademangan Timur, Jakarta Utara, tak menyangka seisi rumahnya ludes dilalap api dalam kebakaran pada Sabtu (22/10/2022).
Saat insiden itu terjadi, ia dan keluarga tengah berada di luar kota, kemudian mendapatkan kabar bahwa rumahnya ikut tersambar api.
"Rumahnya paling parah di sini (rumah Husein) karena posisinya saya ada di luar kota pas kebakaran. Kami baru pulang ke sini, lalu tidak ada yang bisa diselamatkan," ujar Husein saat ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Kisah Pilu dari Pademangan Timur, 3 Korban Tewas dan Pecahnya Tangis Bu Nyai
Atas kejadian tersebut, ia menaksir kerugian yang dialami setidaknya hingga Rp 100 juta.
Sebab, bangunan dua lantai itu merupakan rumah permanen dan tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan ketika si jago merah melalap seisi rumah.
"Kerugian ya lumayan karena mulai dari nol lagi, dari awal lagi. Tempat tinggal saya juga sudah tembok semua, paling atapnya aja masih pakai papan," tutur Husein.
Berdasarkan penuturan Husein, ketika kebakaran terjadi, hanya ada kedua orangtuanya yang berada di rumah. Api yang pada saat itu merambat dengan cepat membuat kedua orangtuanya langsung menyelamatkan diri.
"Untuk keluarga saya alhamdulillah enggak terdampak kesehatan, langsung bisa melarikan dari," kata Husein.
"Pokoknya yang penting orangtua bisa melarikan diri aja, untuk rumah yaudahlah, yang penting keluarga selamat," sambung dia.
Baca juga: Detik-detik Musibah Kebakaran di Pademangan Tewaskan Ibu dan 2 Anaknya...
Husein beserta keluarganya kini menempati posko pengungsian di TPA Adda’Wul Islamiyyah, Pademangan Timur, yang tak jauh dari lokasi kebakaran, bersama puluhan warga lainnya.
Hingga saat ini, para warga yang terdampak mengandalkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk untuk bahan pangan sehari-hari.
"Ada bantuan dari Pemprov DKI, makanan terpenuhi, cukuplah. Perabotan untuk sementara penanak nasi kompor gas untuk yang terdampak," ucap dia.
Menurut Husein, kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 WIB menjelang magrib. Tiga korban yang tewas saat itu berada di lantai dua rumah.
Mereka terjebak di lantai dua rumah karena api sudah membesar. Akibatnya, ketiga korban tewas karena tidak dapat menghindar dari runtuhan atap rumah asbes yang disangga menggunakan kayu.
Tiga korban meninggal adalah ibu dan dua anaknya.
Baca juga: Warga Sibuk Selamatkan Diri Saat Ibu dan Anak Berteriak Minta Tolong dari Kebakaran di Pademangan
Petugas pemadam kebakaran (damkar) pun mengerahkan 20 unit mobil untuk memadamkan api. Setidaknya, 100 personel damkar diturunkan dalam insiden tersebut.
Pemadaman dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB dan api dinyatakan padam pada pukul 19.34 WIB.
Setidaknya sembilan rumah rusak, dengan 34 kepala keluarga yang terdiri dari 108 jiwa terdampak usai kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.