Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terindikasi Miliki Gangguan Jiwa, Jerat Hukum Tetap Mengintai Rudolf Tobing

Kompas.com - 24/10/2022, 20:14 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan memeriksaan kejiwaan Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuh Ade Yunia Rizabani (AYR) alias Icha (36), pada Selasa (25/10/2022).

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, pemeriksaan kejiwaan dilakukan karena berdasarkan pemeriksaan polisi, Rudolf tidak merasa bersalah dan justru mengaku puas usai menghabisi nyawa korban.

"Pemeriksaan awal mengindikasikan proses pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku perlu dilakukan," kata Panjiyoga, Senin (24/10/2022).

Apapun hasil dari pemeriksaan jiwa tersebut, Panjiyoga memastikan proses hukum Rudolf Tobing akan terus berlanjut.

Panjiyoga menuturkan Rudolf terindikasi punya gangguan kejiwaan, walau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Rudolf Tobing, Diringkus Polisi Saat Hendak Gadaikan Barang Korban

Rudolf sempat mengenyam pendidikan setingkat SMA di Amerika Serikat. Setelah lulus SMA, Rudolf melanjutkan pendidikan tinggi di negara yang sama.

Namun, Rudolf tidak sempat menyelesaikan kuliahnya lantaran harus dideportasi karena ada pelanggaran izin tinggal.

Trauma masa kecil

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap bahwa Rudolf mempunyai trauma akibat tindak kekerasan yang dialaminya semasa kecil.

Trauma tersebut membuat Rudolf memiliki sifat tempramental sehingga kerap melampiaskan amarahnya secara meledak-ledak.

"Pelaku ini mempunyai trauma, pada masa kecil pelaku sering dipukuli almarhum orangtuanya," kata Hengki.

Ledakan emosi dari Rudolf pulalah yang menyebabkan AYR harus meregang nyawa di tangan pelaku.

Baca juga: Kriminolog: Rudolf Tobing Tersenyum untuk Tutupi Ketegangan

Rudolf mengajak AYR ke salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (17/10/2022) dengan dalih untuk membuat konten siniar podcast).

Di dalam kamar apartemen itu, pelaku beraksi dengan menampar dan mencekik hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Polisi memastikan apa yang dilakukan Rudolf adalah pembunuhan berencana karena cara membunuh itu telah dipelajari oleh pelaku dari internet selama tiga hari.

Dendam kesumat berujung pada pembunuhan

Hengki mengatakan, pelaku tidak terima melihat kedekatan AYR dengan pria berinisial H di salah satu foto yang diunggah di akun media sosial instagram.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com