JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai, menipisnya stok vaksin Covid-19 di DKI Jakarta justru menempatkan masyarakat di posisi yang rawan.
Apalagi, saat ini munculnya subvarian omicron XBB. Meskipun tidak sekuat varian delta, subvarian omicron XBB tetap dapat menginfeksi masyarakat bahkan dengan status kesehatan yang baik.
Menurut Dicky, masyarakat dengan status kesehatan yang baik dan sudah vaksinasi lengkap pun tidak luput dari varian omicron XBB ini.
"Maka dari itu, harusnya pemerintah lebih cermat dalam mengantisipasi ketersediaan stok vaksin di DKI Jakarta,” kata Dicky, dilansir dari Kompas.id, Senin (24/10/2022).
Selain ketersediaan vaksin Covid-19, menurut dia, keterjangkauan juga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan vaksinasi.
Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta dan Kemenkes dinilai perlu memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait ketersediaan vaksin Covid-19.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, cakupan vaksin Covid-19 dosis pertama per 24 Oktober 2022 pada anak-anak sebanyak 74,3 persen, remaja 139 persen, dewasa 139 persen, dan warga lansia 81,2 persen.
Sementara dosis kedua pada anak-anak sebanyak 63,2 persen, remaja 114,4 persen, dewasa 118,1 persen, dan warga lansia 74,4 persen.
Stok vaksin Covid-19 di DKI Jakarta disebut sudah menipis, bahkan hampir habis.
Baca juga: Langkanya Stok Vaksin Covid-19 di Jabodetabek, Sejumlah Sentra Vaksinasi Pun Ditiadakan
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan, stok vaksin Covid-19 yang tersisa sekitar 100 dosis sejak 24 Oktober 2022 untuk jenis Sinovac dan Pfizer.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ngabila menuturkan, hal ini membuat masyarakat resah.
Keresahan ini muncul di tengah masuknya Covid-19 varian baru, yakni subvarian Omicron XBB ke Indonesia.
”Hingga saat ini kami masih menunggu ketersediaan stok dari Kementerian Kesehatan DKI Jakarta,” kata Ngabila.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.