Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Korban Perundungan Mengadu ke Balai Kota: Pihak Sekolah Karang Cerita Seolah Anak Saya Salah

Kompas.com - 25/10/2022, 15:37 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinanti (36), ibu dari korban perundungan yang merupakan warga Jakarta Timur, menyebutkan bahwa pihak sekolah tempat anaknya mengampu pendidikan mengarang cerita tentang perundungan sang anak.

Untuk diketahui, Kinanti sebelumnya melaporkan kasus perundungan yang dialami anaknya di salah satu SDN di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui posko pengaduan di Balai Kota DKI, Selasa (25/10/2022).

Menurut dia, pihak SDN itu membuat seolah sang anak yang salah.

"Selama ini kan dari pihak sekolah mengarang cerita. Jadi seolah-olah korban (sang anak) adalah yang salah, seperti itu," tutur Kinanti di Balai Kota DKI, Selasa.

Baca juga: Anaknya Dirundung di Sekolah, Warga Jakarta Timur Lapor ke Balai Kota

Padahal, dia telah membawa kasus ini ke kepolisian. Sang anak juga telah menjalani visum sebagai bukti kasus perundungan itu.

"Jadi, saya maunya anak saya mendapatkan keadilan sehingga anak saya, selain pemulihan psikologinya ya, mentalnya, juga mau kembali lagi ke sekolah dengan nyaman," sebut Kinanti.


Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa aksi perundungan yang menimpa anaknya terjadi pada September 2022.

Baca juga: Penertiban Lahan di Pancoran Buntu II Mandek, Pertamina Mengadu ke Balai Kota DKI

Saat itu, menurut Kinanti, sang putra mendapat perundungan fisik dan verbal dari murid lain di SDN tersebut. Kepala sang anak dipukul dari belakang oleh murid lain.

"Iya, secara verbal dan fisik. Anak saya dipukuli di bagian kepalanya belakang," ujar Kinanti.

Kinanti melanjutkan, setelah dirundung, anaknya terus menerus menjalani terapi. Meski telah menjalani terapi, sang anak tetap tak mau bersekolah.

Menurut Kinanti, sang anak masih mengalami trauma hingga saat ini.

"Sampai saat ini, anak saya itu masih menjalani terapi psikologi dan masih belum berani untuk ke sekolahnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com