Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Dukung Pemprov DKI Pakai Belanja Tak Terduga Tangani Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 25/10/2022, 16:51 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi E DPRD DKI Jakarta mendukung Pemprov DKI jika menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk menangani kasus gangguan ginjal akut pada anak di Ibu Kota.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria.

Politisi Gerindra itu menyebut bahwa anggaran BTT itu bisa dipakai Pemprov DKI untuk membeli obat atau peralatan bagi pasien gangguan gagal ginjal akut.

"Kami beri dukungan kalau memang diperlukan untuk pembelian obat-obat ataupun alat-alat yang dibutuhkan," tutur Iman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (25/20/2022).

"Kan kami sudah siapkan dana itu di BTT dan itu bisa kami pakai untuk melakukan hal itu (penanganan kasus gagal ginjal akut)," sambungnya.

Baca juga: Asal Pasien Gagal Ginjal Akut di Jakarta: 56 Persen Domisili DKI, 32 Persen dari Daerah Penyangga

Di sisi lain, dalam kesempatan itu, ia menilai bahwa Pemprov DKI telah menyiapkan diri menghadapi kasus gangguan ginjal akut.

Kesiapan tersebut, lanjut Iman, bisa dilihat dari Dinkes DKI yang telah menyiapkan diri untuk menangani pasien yang dirawat di rumah sakit (RS).

Selain itu, kesiapan tersebut terlihat dari langkah Dinkes DKI yang menyosialisasikan gangguan ginjal akut di car free day dan lokasi lainnya.

"Fasilitas kesehatan juga sudah diberikan arahan-arahan. Jadi, kalau nanti ada masyarakat yang sakit, (Dinkes DKI) enggak panik lagi dan tahu cara pencegahannya," urai Iman.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta Bertambah Menjadi 90, Presentase Meninggal 49 Persen

Data terbaru dari Dinkes DKI, tercatat hingga kini ada 90 kasus gagal ginjal akut.

"Data yang kami himpun mulai Januari (2022) sampai dengan kemarin terlaporkan 90 kasus dengan diagnosa gagal ginjal akut atipikal," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Widyastuti menambahkan, dari data tersebut, 49 persen di antaranya meninggal.

"Kemudian sedang dirawat 26, yang survive 15 anak," ujar Widyastuti.

Sebelumnya, data per 22 Oktober 2022, tercatat ada 86 kasus yang sudah dilaporkan Dinkes DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com