Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Kampung Adat Kranggan Berhasil Lestarikan Budaya di Tengah Modernisasi

Kompas.com - 26/10/2022, 08:00 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut meriahkan pergelaran Riksa Budaya di Kampung Adat Kranggan Bekasi, Selasa (25/10/2022).

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Riksa Budaya merupakan agenda Pemerintah Provinsi yang bertujuan melestarikan tiga kekuatan budaya di Jawa Barat.

"Itu Riksa Budaya adalah pergelaran kebudayaan dari satu wilayah serumpun, Sunda-Betawi. Saya bangga Kampung Kranggan berhasil melestarikan budaya di tengah modernisasi," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, di Bekasi.

Emil berujar, ada keunikan tersendiri di Kampung Adat Kranggan, yang menjadi cerminan masyarakat Bekasi.

Baca juga: Makam Mbah Buyut Jenggot Belum Bisa Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Cerminan itu terlihat dari tutur bahasa sehari-hari warga yang masih lekat dengan bahasa Sunda bercampur Betawi khas pinggiran Jakarta.

"Kami akan dukung terus, kami ikhtiarkan untuk membangun museum budaya Kampung Kranggan, agar menjadi sebuah ragam kebudayaan di Jawa Barat," sebut dia.

Sementara itu, Lurah Jatirangga Ahmad Apandi mengatakan, Kampung Adat Kranggan memiliki keunikan tersendiri dalam tatanan sosialnya.

Pelestarian budaya yang terus dirawat masyarakat Kampung Kranggan, yakni tatanan sosial. Hal itu terlihat dari ketua adat dan sesepuh agung yang disebut olot.

"Adat istiadat Kampung Kranggan ini dari abad ke 15 dan ini merupakan sesepuh agung ini keturunan yang ke-9," kata Apandi.

Selain itu, Kampung Adat Kranggan juga masih rutin menggelar babaritan. Kegiatan ini merupakan ritual layaknya sedekah bumi warga setempat dengan dipimpin sepupuh agung.

"Babaritan itu masih dilestarikan sebagai ritual yang ada di Kampung Kranggan. Budaya babaritan pun sudah masuk dalam warisan budaya tak benda di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com