JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi Halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) oleh PT Transjakarta masih menuai polemik di publik.
Halte tersebut kritik lantaran model arsitekturnya dinilai menutup pandangan ke Patung Selamat Datang.
Namun, revitalisasi halte ini sementara berjalan terus meski menuai kritik. Pemprov DKI beralasan desain halte Tosari-Bundaran HI itu telah dirancang jauh-jauh hari.
Di tengah polemik, warga Ibu Kota justru bebondong-bondong datang ke halte yang belum sepenuhnya rampung itu. Satu per satu mereka antre berfoto di halte demi dapat latar belakang Patung Selamat Datang.
Jadi Spot Foto Menarik
Masyarakat berbondong-bondong ke Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, untuk mengabadikan momen foto dengan berlatar belakang Monumen Selamat Datang.
Baca juga: Tuai Polemik, Bagaimana Nasib Halte Bundaran HI yang Dianggap Halangi Patung Selamat Datang?
Warga bernama Agus mengatakan, desain Halte Bundaran yang menarik dapat memikat para pengunjung untuk melakukan swafoto di halte yang belum resmi beroperasi itu.
"Menurut saya ini bagus sih jadi bisa ada spot foto baru," kata Agus.
Pengunjung lainnya yang bernama Dini juga mengungkapkan bangunan baru halte tersebut dapat menarik masyarakat untuk berswafoto di lantai dua halte tersebut.
Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa mengatakan, revitalisasi halte transjakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI) berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Boy menilai, desain final halte tersebut nantinya akan menghalangi visual Monumen Selamat Datang yang berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).
"Betul, betul (berpotensi) melanggar UU (Cagar Budaya)," ujar Boy.
Dalam Pasal 55 UU Cagar Budaya disebutkan, setiap orang dilarang dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya pelestarian cagar budaya.
Sejarawan JJ Rizal meminta Yana segera merespons soal desakan penghentian revitalisasi Halte Bundaran Hotel-Tosari yang berpotensi melanggar aturan dan mengusik kawasan cagar budaya.
"Gue tunggu jawaban direkturnya Transjakarta soal ini. Jangan pengecut," ujar Rizal, saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Menurut Rizal, PT Transjakarta harus mengubah desain Halte Bundaran HI karena bisa mengganggu kawasan Monumen Selamat Datang.
"Jadi, bangunannya (Halte Bundaran HI) itu harus merunduk begitu, bukan malah menggembungkan diri, membusungkan, seolah-olah lebih mewah dari situs sejarah itu (Bundaran HI)," kata Rizal.
(Penulis : Nirmala Maulana Achmad, Muhammad Naufal, Reza Agustian | Editor : Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Kristian Erdianto, Larissa Huda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.