TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah orang sibuk mendirikan tenda di depan halaman Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang, Senin (31/10/2022), sejak sekitar pukul 10.00 WIB.
Ada tiga buah tenda yang dipasang di sana. Satu tenda besar berwarna biru, dikelilingi kain putih bertulisan keluh kesah mereka.
“Tolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot,” demikian tulisan di kain putih tersebut.
Di kain putih lainnya mereka menyindir pemerintah daerah yang seolah tidak pernah peduli terhadap perkara ini.
“Pemerintah tuli,” tulis massa aksi dengan huruf kapital.
Baca juga: Puluhan Replika Pocong dan Bendera Kuning Penuhi Halaman Pemkot Tangerang
Dua tenda lainnya merupakan tenda yang biasa digunakan untuk berkemah atau camping. Kedua tenda itu ada di bagian depan dekat pintu masuk area Puspemkot Tangerang.
Ketiga buah tenda lengkap dengan alasnya ini akan dijadikan tempat massa aksi untuk menginap selama lima hari ke depan.
Mereka juga menaruh 1.000 lebih bendara kecil berwarna kuning di sepanjang pagar dan tanah Puspemkot Tangerang.
Massa juga membuat puluhan replika pocong ditaruh sembarangan di jalanan depan pintu masuk gedung.
“Aksi ini tidak hanya hari ini, kami melakukan aksi dari Senin sampai Jumat (31 Oktober-4 November) dengan agenda tahlil akbar dan kami juga akan buka ruang aspirasi,” kata Syaiful Basri selaku koordinator aksi saat dijumpai di lokasi, Senin.
Baca juga: Penonton Berdendang Bergoyang Asal Malaysia: Datang Jauh-jauh Mau Nonton Rossa, Malah Kecewa!
Pria yang akrab disapa Marsel itu menjelaskan, aksi yang akan dilaksanakan selama lima hari ini akan diikuti warga tidak hanya dari Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Masyarakat dari berbagai instansi yang juga menolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot juga akan mengikuti aksi tersebut.
Makam Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Ki Ageng Tirtayasa dikabarkan terancam tergusur untuk kepentingan pembangunan proyek perumahan sebuah perusahaan swasta.
“Massa aksi kami dari (warga) sekitar makam yaitu berkisar ratusan dan bahkan nanti kami akan datang bergelombang dari pegiat-pegiat sosial yang dari luar karena mereka pun mendukung,” jelas Marsel.
Baca juga: Ini Sosok AE Napi Kabur dari Lapas Cipinang, Ternyata Bandar Ekstasi dan Sabu
Menurut Marsel, mereka akan melakukan demo sampai Pemerintah Kota Tangerang keluar menemui mereka, berdiskusi, dan membuat pernyataan sikap sesuai tuntutan massa aksi.
“Kami akan terus (aksi) sampai pemerintah mengeluarkan pernyataan sikap tak akan merelokasi makam,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.