Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot Kecewa Wali Kota Tangerang Tak Kunjung Temui Mereka

Kompas.com - 31/10/2022, 18:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Massa aksi yang menolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot kecewa Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tak pernah menemui mereka selama ini.

Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa merupakan tokoh pejuang Islam di Banten.

Menurut warga di Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, makam Syekh Buyut Jenggot sudah berusia ratusan tahun, memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal bagi warga setempat.

Beberapa bulan lalu, penjaga atau pengelola makam ini sudah mendapatkan peringatan terkait penggusuran atau relokasi makam ke daerah lain.

Baca juga: Puluhan Replika Pocong dan Bendera Kuning Penuhi Halaman Pemkot Tangerang

Makam Syekh Buyut Jenggot disebut terancam direlokasi lantaran di lokasi tersebut akan dibangun perumahan oleh sebuah perusahaan swasta.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga setempat bersama berbagai aktivis maupun anggota DPRD untuk membatalkan relokasi ini.

Mereka pun telah menyampaikan keberatan atas relokasi makam itu kepada Pemerintah Kota Tangerang, tapi tak kunjung mendapatkan balasan.

“Jangan persoalan hari ini, persoalan-persoalan sebelumnya yang kami sampaikan tidak pernah Pak Wali Kota menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin,” kata Syaiful Basri selaku koordinator aksi tolak relokasi di Halaman Puspemkot Tangerang, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Warga Curigai Keputusan Pemerintah yang Tolak Makam Syekh Buyut Jenggot Jadi Cagar Budaya

Pria yang akrab disapa Marsel itu menyampaikan, dari audiensi dengan jumlah peserta yang sangat sedikit, kemudian aksi kubur diri pada September lalu, hingga aksi hari ini, Wali Kota Tangerang tidak juga merespons.

Menurut Marsel, sikap Wali Kota Tangerang itu benar-benar tidak menunjukkan kepedulian terhadap masyarakatnya.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah juga dinilai tidak menunjukkan kemampuan dirinya sebagai seorang pemimpin, karena untuk persoalan ini dia tidak pernah mau menemui massa aksi.

“Pak Wali Kota menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang pemimpin, sehingga tidak mau menemui masyarakat yang menyampaikan aspirasi,” ujar Marsel.

Baca juga: Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot, Massa Akan Menginap 5 Hari di Halaman Puspemkot Tangerang

Untuk diketahui, peserta aksi sudah mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB. Sebagian dari mereka menurunkan seribuan bendera kuning dari dalam mobil.

Sementara itu, beberapa orang lainnya membawa bendera kuning itu dan memasangnya di pagar halaman Puspemkot Tangerang.

Seribu lebih bendera kuning itu juga ditanam di tanah karena badan pagar tidak muat lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com