Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gang Gloria, Pojok Kuliner Peranakan di Jakarta

Kompas.com - 01/11/2022, 07:28 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat sebuah gang yang menyempil di antara kompleks rumah toko dan pusat perbelanjaan Pancoran Chinatown Point di kawasan pecinan Pancoran-Glodok.

Gang tersebut bernama Gang Gloria. Di sepanjang jalan selebar 4 meter ini terselip sejumlah toko atau kedai kuliner legendaris seperti Toko Kawi, Bakmi Amoy, Soto Betawi Nyonya Afung, hingga Kedai Kopi Es Tak Kie.

Sebagai salah satu pojok kuliner Jakarta, Gang Gloria sedikitnya dihuni 38 lapak PKL. Mereka menjajakan siomai babi, nasi campur, buah-buahan, mie campur, dan kuliner peranakan lainnya.

Baca juga: Sejarah Penamaan Daerah Glodok

Popularitas Gang Gloria terangkat bersama kawasan Pancoran-Glodok sejak awal abad ke-20. Jadi, kawasan ini sudah seabad menjadi surga kuliner warga Jakarta

Masakan China di kawasan itu seperti nasi ayam hainan, sup bulus (pi oh), kwetiau sapi, babi panggang, dan sek ba, telah menjadi ikon dunia kuliner Jakarta sejak tempo dulu.

Revitalisasi

Gang ini mendapatkan namanya setelah berdirinya pertokoan Gloria (sekarang Pancoran Chinatown Point).

Sekitar tahun 1970, pernah ada gejala popularitas Gang Gloria meredup seiring semakin banyaknya bangunan bertingkat.

Namun dalam dua dekade terakhir, Gang Gloria kembali populer. Terlebih setelah banyaknya food blogger dan food vlogger yang mengulas kuliner-kuliner di gang ini.

Baca juga: Saat Gapura China Town Glodok Tegak Kembali, Simbol Kesetaraan dan Keberagaman di Jakarta...

Sejalan dengan tingginya popularitas Gang Gloria, pemangku kebijakan pun memutuskan untuk mempercantik Gang Gloria pada awal tahun 2022.

Kepada harian Kompas, Camat Taman Sari Agus Sulaeman menjelaskan, pihaknya menggandeng PT Sinar Sosro, produsen minuman ringan, untuk merevitalisasi Gang Gloria.

Revitalisasi itu menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk menghindari pemakaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

”Kami rencanakan revitalisasi dengan mempertimbangkan aspek historis yang keberadaannya sudah lama, tetapi kondisinya memprihatinkan,” ucapnya kepada harian Kompas awal tahun ini.

Sejarah lanskap kuliner Glodok

Terbentuknya lanskap kuliner di pusaran Pancoran-Glodok tidak terlepas dari peristiwa besar di awal bulan Oktober 1740.

Peristiwa ini adalah pembantaian terhadap ribuan orang Tionghoa di dalam Benteng Batavia yang memicu Perang Sepanjang.

Baca juga: Anies Resmikan Gapura Chinatown di Glodok, Bangunan Lama Diruntuhkan pada 1938

Dalam narasi lokal di Mataram, peristiwa itu disebut Geger Pacinan, sementara di Rembang, Lasem, disebut Perang Kuning.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com