TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang warga Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, bernama Uli (36) mengaku hendak menjual televisi analognya ke tukang rongsokan karena TV tersebut sudah tidak bisa menyala lagi.
"Sudah enggak bisa nyala, TV-nya enggak berfungsi. Mau dijual aja ke tukang rongsokan, enggak beli set top box (STB) kata suami. Sudah biarin aja, mau dijual ke rongsokan," ujar Uli saat ditemui di rumahnya di Suka Bakti, Serua Indah, Kamis (3/11/2022).
Uli mengaku sudah mengetahui bahwa layanan TV analog bakal dimatikan karena beralih menjadi TV digital pada Rabu (2/11/2022) malam.
Baca juga: Siaran TV Analog Dihentikan, Ini Stasiun TV yang Masih Membandel
Saat itu, Uli sedang menonton sinetron. Kemudian, muncul berita mengenai pemberitahuan layanan TV analog akan dimatikan mulai Rabu pukul 24.00 WIB.
"Tadi malam pas nonton sinetron lihat berita sekilas lewat katanya TV analog mau dimatiin jam 12 malam, terus udah aku nonton TV aja, tidur," kata Uli.
Kemudian, pada pagi harinya ketika Uli menyalakan TV tabung tersebut, yang muncul hanya tampilan "semut" tanpa ada gambar sama sekali.
Baca juga: Cerita Warga Bekasi dan Bogor yang Selamat dari Kiamat TV Analog
Uli tidak menyangka ternyata pemberitahuan yang ia tonton Rabu malam tersebut benar adanya.
"Paginya coba nyalain udah enggak bisa, berarti beritanya benar. Soalnya dari kemarin-kemarin katanya mau dimatiin, tapi kan belum, sekarang baru percaya," jelas Uli.
Uli memiliki dua unit televisi di rumahnya, satu TV tabung yang terletak di kamar, sedangkan satu lagi TV LCD yang berada di ruang tamu.
Kini, hanya TV LCD yang bisa dinyalakan sebagai hiburan.
Baca juga: Apa Itu TV Analog dan Mengapa Harus Pindah ke TV Digital?
Uli mengaku tidak kebagian set top box yang pernah dibagikan di kantor kelurahan. Karena itu, ia tidak berniat membeli set top box dan memilih untuk menjual TV lamanya itu.
"Yang lain pada dapat set top box warga sini, aku enggak dapat. Mungkin karena KK (Kartu Keluarga) Jakarta kali ya. Ada juga orang sini, KK sini, tapi katanya enggak dapat juga," kata Uli.
Ia mengaku tidak akan menyesal berapa pun televisinya laku dijual di tukang rongsokan.
"Biarin aja laku berapa juga TV-nya, sudah jelek juga, sudah lama TV-nya, enggak ada remot, jadi repot," kata Uli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.