Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Laut Tercemar Tumpahan Minyak, Anak-anak di Pulau Kelapa Terserang Gatal-gatal

Kompas.com - 04/11/2022, 15:21 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perairan di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu tercemar tumpahan minyak mentah.

Hal ini berdampak pada kesehatan warga sekitar, yaitu anak-anak yang terserang gatal-gatal pada tubuh mereka.

Menurut penuturan salah satu warga, Sulaeman (50), area pesisir menjadi tempat anak-anak bermain air bersama kawanannya.

"Iya biasa anak-anak mandi di laut, dengan adanya tumpahan minyak itu kan ada yang timbul gatal-gatal. Namanya juga minyak," kata Sulaeman kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Saat Perairan di Kepulauan Seribu Tercemar Tumpahan Minyak…

Warga, lanjut Sulaeman, banyak mengeluhkan kondisi tumpahan minyak tersebut. Bagaimana tidak, minyak hitam atau yang juga disebut pek, merusak keramba warga sekitar. Akibatnya, ikan kecil yang ada di sana pun mati karena tumpahan minyak.

"Sebagian besar warga terganggu karena di laut ada keramba pasti nanti pada mati. Dari kecil kami pelihara, tapi mati karena tumpahan minyak itu," imbuhnya.

Pria yang merupakan warga asli Pulau Kelapa itu meminta agar pihak-pihak terkait, dapat mengatasi permasalahan ini.

Baca juga: Warga Mengeluh Tumpahan Minyak di Pulau Kelapa Cemari Perairan hingga Mangrove

Tindakan berupa penyisiran wilayah yang terdampak, hingga pembersihan pun diharapkan dilakukan sesegera mungkin.

Apabila dibiarkan begitu lama Sulaeman khawatir tumpahan minyak justru akan merusak ekosistem mangrove. Selain itu, kehidupan ikan-ikan kecil yang ada di sana juga terancam karena adanya pencemaran tersebut.

"Kami minta sebagai warga untuk menyisir atau mengangkut pek yang ada di sekitar Pulau Harapan dan Pulau Kelapa," ucap Sulaeman.

"Supaya kami beraktivitas dengan baik dan lancar dan jangan sampai mangrove yang ada di sekitar mati karena adanya pek," tambahnya lagi.

Baca juga: Tumpahan Minyak Goreng di Cipete Sudah Ditangani, Kendaraan Bisa Melintas dengan Aman

Sebelumnya diberitakan, cemaran minyak mentah itu mengotori pantai yang menghubungkan Pulau Kelapa dengan perairan dangkal di Pulau Harapan.

Sulaeman berkata, minyak sudah mengotori perairan sekitar tiga hari yang lalu.

Namun, hingga kini warga setempat masih belum mengetahui pihak mana yang harus bertanggung jawab mengatasi pencemaran tersebut.

"Tumpahan minyak baru kali ini terjadi dalam beberapa tahun ini di Pulau Kelapa. Tempo hari itu terjadi di pulau-pulau lain. Sekarang di Pulau Kelapa, saya enggak tahu dari mana sumbernya," pungkas Sulaeman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com