JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, perhelatan acara hiburan yang melibatkan massa dalam jumlah besar tak selalu berakhir dengan baik. Rangkaian acara yang disusun penyelenggara seolah kacau balau karena sejumlah alasan.
Terbaru, acara pertemuan antara penggemar dan idola asal Korea Selatan, Sehun EXO, harus dipersingkat lantaran kerumunan acara gratis itu dianggap terlalu kacau.
Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, pernah menuturkan fenomena kerumunan ini bukan tanpa sebab.
"Kerumunan masyarakat yang membeludak baru-baru ini dalam berbagai bentuk kegiatan adalah fenomena dahaga massa," ujar Ubedilah kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Ubedilah, kondisi masyarakat saat ini cenderung ingin mencari kegembiraan akibat tekanan hidup dan kehidupan sosial ekonomi yang berat.
Panggung hiburan, kata Ubedilah, menjadi salah satu kanal yang menghibur bagi masyarakat yang gelisah, terutama bagi mereka yang selama ini terkungkung akibat pandemi.
Baca juga: Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang, Imbas Euforia Berlebih dan Lalainya Pengawasan
Berikut rentetan peristiwa yang melibatkan massa dalam jumlah besar, namun acara sempat tak berjalan lancar hingga dibubarkan:
Polisi menghentikan Festival Musik "Berdendang Bergoyang" hari kedua yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Tindakan itu dilakukan karena jumlah penonton yang melebihi kapasitas lokasi. Polisi khawatir penonton kehabisan napas saat berdesak-desakan di dalam kerumunan.
Pada hari pertama, sebanyak 27 orang pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit akibat over kapasitas pada hari pertama pelaksanaan festival tersebut, Jumat (28/10/2022).
Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, dengan alasan tersebut polisi menghentikan acara Berdendang Bergoyang.
Sedianya, festival musik itu berlangsung selama tiga hari yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022). Namun, polisi meminta konser di hari ketiga dihentikan.
Polisi pun menetapkan dua orang tersangka setelah menemukan unsur pidana pada konser yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, ini.
Kedua tersangka tersebut tidak lain merupakan sosok yang bertanggung jawab di balik festival musik yang menampilkan aksi panggung musisi papan itu.