Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Identitas Pedagang Spageti Pemicu Keracunan Siswa di Pesanggrahan, Polisi Telusuri CCTV

Kompas.com - 08/11/2022, 15:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas pedagang spageti yang diduga memicu keracunan sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, belum diketahui.

Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, sampai saat ini penyidik masih menelusuri keberadaan pedagang tersebut.

Menurut Nazirwan, sejak sejumlah siswa MTs Darussalam diduga keracunan, pedagang itu sudah tidak terlihat di sekitar sekolah.

Baca juga: 16 Siswa MTs di Pesanggrahan Pusing dan Muntah, Berawal dari Menyantap Jajanan Spageti

"Masih dalam pengalaman. Ini masih dalam penelusuran, keberadaan yang bersangkutan," kata Nazirwan saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Nazirwan menegaskan, penyidik dari Polsek Pesanggrahan sedang menelusuri sejumlah kamera CCTV di sekitar MTs Darussalam atau sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap identitas pedagang spageti itu.

"Penyidik masih mendalami beberapa petunjuk dari CCTV, kami koordinasi dengan pemilik beberapa CCTV," kata Nazirwan.

Uji sampel jajanan pedagang kaki lima (PKL) di MTs Darussalam di Jalan Rajai, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, juga sudah dilakukan, Kamis (27/11/2022).

Proses uji sampel makanan oleh Sudinkes Jakarta Selatan tak hanya dilakukan kepada jajanan yang diduga membuat para siswa keracunan, melainkan semua makanan PKL di MTs Darussalam

Baca juga: Polisi: Pedagang yang Diduga Bikin Keracunan 16 Siswa MTs di Pesanggrahan Tak Dikenal PKL Lain

Uji sampel jajanan dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lapkesda) DKI Jakarta. Namun, hingga kini hasil uji sampel tersebut belum keluar.

Sebelumnya, Lurah Ulujami Yudha Irawan menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/10/2022) sore. Ada 16 pelajar yang diduga mengalami keracunan.

"Kejadian (diduga siswa keracunan) memang betul, itu (Selasa) sore. Tapi itu tidak (keracunan) massal," ujar Yudha saat dihubungi, Kamis.

Yudha menjelaskan, para pelajar diduga keracunan karena sebelumnya mereka merasakan pusing yang berujung muntah-muntah.

Berdasarkan keterangan para siswa itu, mereka sebelumnya memakan jajanan yang dibeli dari PKL di depan sekolah.

Baca juga: Polisi Masih Buru Pedagang Spageti yang Diduga Picu 16 Siswa MTs Keracunan di Pesanggrahan

"Jadi pada saat jam istirahat, para siswa jajan di depan sekolah, kan ada tukang jajan. Jajan spageti. Dari situlah mereka pusing, mual, dan muntah," kata Yudha.

Yudha mengatakan, para siswa yang diduga mengalami keracunan jajanan itu kemudian ditangani tenaga kesehatan dari Puskesmas Ulujami.

Untuk diketahui, Puskesmas Ulujami dengan Mts Darussalam itu letaknya bersebelahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com