Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Perjuangan MH Thamrin, Putra Pejabat Belanda yang Peduli Nasib Pribumi

Kompas.com - 10/11/2022, 10:12 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pahlawan nasional Mohammad Hoesni Thamrin memang telah lama wafat. Namun, jasa tokoh masyarakat Betawi ini tak bisa dilupakan begitu saja dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Untuk mengenang jasanya, masyarakat bisa mendatangi rumah Mat Sani, sapaan kecil Thamrin, yang kini menjadi museum yang terletak di Jalan Kenari II Nomor 15, Jakarta Pusat.

Museum itu tidak besar, lebih menyerupai sebuah rumah tinggal biasa dengan halaman yang luas. Di dalamnya rumah masa kecil Thamrin ini terdapat sejumlah foto, benda-benda peninggalan, replika, serta kisah hidup Thamrin.

”Sebenarnya, bangunan awal tidak begini. Setelah direnovasi untuk museum, hampir seluruh bangunan berubah menjadi bangunan model baru dengan lantai marmer,” kata pendiri Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali dilansir dari Harian Kompas, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: 127 Tahun MH Thamrin, Pahlawan Kemerdekaan dan Politik Sepak Bola

Putra dari Pejabat Belanda yang Peduli Nasib Bangsa

Thamrin adalah anak pasangan Tabri Thamrin dan Nurhana. Ayahnya adalah seorang seorang wedana di Batavia pada pemerintahan Gubernur Jenderal Van Der Wijk.

Wedana merupakan jabatan tertinggi kedua yang bisa dilaksanakan oleh warga pribumi pada masa itu.

Meskipun berasal dari keluarga terpandang, Thamrin tetap saja bergaul dengan teman-teman yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Ia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan.

Rumah yang dijadikan museum ini sempat masyhur dengan nama Gedung Permufakatan lantaran pernah dimanfaatkan sebagai Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada Tahun 1935.

Thamrin juga menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Gemeenteraad) dan dilanjutkan sebagai Dewan Rakyat (Volksraad).

Sebagai anggota Dewan, Thamrin kerap turun ke lapangan dan melihat kondisi di masyarakat. Tidak hanya itu, Thamrin juga berani membuat terobosan untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal masyarakat.

Baca juga: Menguak Riwayat Perjuangan M.H Thamrin dari Balik Tembok Museum

Lantang Perjuangkan Suara Rakyat

Di parlemen, Thamrin dengan lantang membuka fakta lapangan yang ditemukannya. Ini yang membuat Thamrin dicap sebagai anggota Dewan yang vokal. Di masyarakat, Thamrin muncul sebagai sosok yang melahirkan ide cemerlang.

”Irigasi, perbaikan saluran air, serta sanitasi di lingkungan merupakan beberapa pemikiran Thamrin. Saluran air menjadi cikal bakal saluran PDAM,” kata Asep.

Perbaikan lingkungan ini yang membuat nama Thamrin dikenang sebagai salah satu pelopor perbaikan lingkungan di Jakarta. Pada masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, program yang dimulai oleh Thamrin kembali dilanjutkan di Jakarta.

Thamrin adalah sosok yang membaktikan hidup untuk Jakarta dan Indonesia. Dia adalah contoh pemimpin yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan rakyat banyak.

Menurut Thamrin, tutur Asep, setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat. Hal itu, Asep menambahkan, harus menjadi dasar untuk memerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com