Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Kompensasi Dibanding Tinggal di Rusunawa, Warga Cawang: Takut Enggak Mampu Bayar

Kompas.com - 11/11/2022, 19:04 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di RW 03 Jalan Taman Harapan, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, mengaku lebih memilih mendapatkan ganti rugi dibandingkan dipindah ke rusun jika harus digusur untuk program normalisasi Kali Ciliwung.

Warga khawatir tidak mampu membayar uang sewa bulanan apabila harus tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Aku kan enggak bekerja, kalau rusun itu, yang aku dengar, itu berbayar. Kalau yang bekerja, mungkin mampu, tapi kalau yang enggak bekerja, kan enggak mampu," ujar salah satu warga yakni Aci (46) di lokasi, Jumat (11/11/2022).

Meski anaknya telah bekerja, namun sebagai orangtua tunggal, Aci akan merasa kesulitan apabila biaya hidupnya terus digantungkan kepada anaknya.

Baca juga: Heru Beri Dua Opsi saat Gusur Warga: Ganti Untung atau Dipindah ke Rusun

Aci sendiri mengaku memiliki bukti kepemilikan lahan berupa akta jual beli (AJB), namun ia tidak mempunyai sertifikat hak milik.

Aci berharap, berapa pun harga kompensasi dari program normalisasi Kali Ciliwung, Pemprov DKI dapat memberikan uang yang sesuai tanpa merugikan warga.

"Mudah-mudahan dibayar (kompensasi penggusuran). Entah berapa pun biayanya, yang penting ada pembayaran," ucap Aci.

Selain Aci, seorang ibu rumah tangga lain yakni Eka (37) juga khawatir apabila dirinya pindah ke rusunawa.

 

Menurut dia, ibunya yang sudah lansia tidak siap untuk harus tinggal di gedung berlantai-lantai.

"Kalau di rusun, bukan nolak tapi saya masih punya Ibu. Susah ya kemana-mana harus turun-naik. Makanya kalau dibilang ke rusun, kasihan juga, makanya alternatif mungkin kompensasi," ucap dia.

Baca juga: Warga Siap Digusur untuk Normalisasi Ciliwung, Sudah Serba Salah Tinggal di Bantaran Sungai

Kendati demikian, jika memang normalisasi dilakukan setelah akhir tahun, dirinya akan tetap siap menghadapi penggusuran tersebut.

"Insyaallah siap, daripada banjir terus," ucap dia.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan akan menggarap normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer selama dia memimpin Ibu Kota.

Sebelumnya, proyek normalisasi Ciliwung ini mandek di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan karena sulitnya pembebasan lahan.

Heru mengatakan, jajarannya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mempermudah pengerjaan proyek normalisasi sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com