Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Juang Bekasi: Sejarah, Isi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kompas.com - 14/11/2022, 01:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bekasi yang dijuluki Kota Patriot punya banyak histori dalam perjalanannya. Banyak peninggalan bentuk perlawanan pada penjajah. Salah satunya yakni Gedung Juang Bekasi. 

Gedung Juang 45 Bekasi atau yang juga dikenal Gedung Juang Tambun menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Bekasi pada para penjajah. 

Gedung ini terletak di Jalan Sultan Hasanudin Nomor 39, Tambun Selatan. Usai direnovasi, gedung ini dialihfungsikan menjadi Museum Bekasi dan bisa dikunjungi para wisatawan. 

Sejarah Singkat Gedung Juang 45 Bekasi

Gedung ini sudah ada dari zaman kolonial Belanda. Rohmat Kurnia dalam bukunya yang berjudul Tempat dan Peristiwa Sejarah di Jawa Barat (2009) menceritakan bahwa Gedung Juang menjadi salah satu pusat pertahanan rakyat Bekasi melawan penjajah. 

Tadinya gedung tersebut hanya gedung biasa yang dibangun di era kolonial Belanda. Gedung yang dulunya bernama Landhuis Tamboen dan dibangun pada awal abad ke-20 oleh keluarga Khouw van Tamboen.

Pembangunan dilakukan dalam dua tahap yakni pada 1906 hingga 1910.

Setelah Belanda terusir dari Bekasi, seorang tuan tanah keturunan Tionghoa bernama Kouw Oen Huy menguasai bangunan tua tersebut hingga tahun 1942.

Lantaran terus-menerus mendapat desakan dari Tentara Republik Indonesia (TNI), akhirnya gedung tersebut dijadikan sebagai front pertahanan Bekasi-Jakarta dan menjadi pusat kekuatan pasukan Republik Indonesia di kawasan Tambun dan Cibarusah.

Lalu pada tahun 1943 gedung tersebut jatuh ke tangan tentara Jepang dan dijadikan pusat kekuatannya.

Baca juga: Ternyata, Ada Bungker yang Tembus ke Stasiun Tambun di Gedung Juang

Sampai akhirnya di tahun 1945, Komite Nasional Indonesia (KNI) berhasil mengambil alih Gedung Juang dan menjadikannya sebagai kantor Kabupaten Jatinegara sekaligus sebagai Pusat Komando Perjuangan RI dalam menghadapi tentara sekutu.

Dalam situs resmi Kemendikbud juga dijelaskan gedung ini sempat jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer I tepatnya sampai tahun 1949. Namun berhasil direbut kembali dan digunakan untuk beberapa keperluan.

Di antaranya digunakan sebagai kantor DPRD Tingkat II Bekasi, dan Kampus Akademi Pembangunan Desa.

Isi Museum

Gedung Juang Tambun yang kini sudah berubah menjadi Museum Bekasi punya banyak daya tarik. Salah satunya yakni segala bentuk ornamen gedung yang masih asli. 

Banyak ruangan yang menampilkan foto-foto sejarah Bekasi dari sebelum masa penjajahan sampai masa kemerdekaan. 

Di dalamnya juga terdapat ruang digital digital mengenai sejarah gedung dan juga perannya dari tahun ke tahun. Selain itu juga ada sejarah tentang Kerajaan Tarumanegara yang pernah ada di Bekasi.

Ada juga ruang tiga dimensi dimana pengunjung dapat menyaksikan video perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajahan. Lalu di dalamnya juga terdapat aneka permainan edukasi sejarah yang berbentuk tiga dimensi. 

Jika ingin membeli oleh-oleh di Museum ini juga terdapat toko merchandise yang menjual produk UMKM Bekasi. 

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka

Dilansir dari akun instagram resmi Gedung Juang (@museumbekasiofficial), untuk pengunjung yang ingin ke Gedung Juang Bekasi tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. 

Museum ini buka setiap hari Selasa sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 WIB. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com