Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Warga yang Teriaki Seorang Pria dengan Sebutan "Maling" hingga Dikeroyok di Kebayoran Lama

Kompas.com - 14/11/2022, 15:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memburu warga yang menuding dan meneriaki seorang pria berinisial AL (21) dengan sebutan "maling" hingga dikeroyok massa.

Peristiwa itu terjadi di persimpangan Fedex, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Insiden itu terjadi pada Minggu (13/11/2022) dini hari.

Baca juga: Polisi Sebut Pria yang Dikeroyok Massa di Kebayoran Lama Bukan Begal tapi Diteriaki Maling

"Masih kami selidiki orang yang meneriaki dia maling," ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Widya mengatakan, akibat peristiwa itu AL mengalami luka lecet dan memar pada bagian tubuhnya.

Namun, Widya tak menjelaskan peristiwa atau kronologi secara merinci yang membuat AL dikeroyok massa.

Widya sebelumnya menegaskan bahwa AL bukan begal, hanya terlibat perselisihan dengan seseorang di lokasi kejadian.

Baca juga: Dishub DKI Tetap Larang Hewan Peliharaan Masuk ke CFD

"Bukan begal gara-gara salah paham di jalan korban diteriaki maling akhirnya di gebukin pengendara lain karena di sangka maling beneran," kata Widya.

Aksi pengeroyokan terhadap AL sebelumnya viral di media sosial. Dalam video yang beredar, ia terlihat dipukuli oleh sejumlah massa.

AL yang menggunakan kaos berwarna putih dipukul, ditendang, dan dijambak oleh massa yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Heh, motor gua mana?" teriak salah satu warga bertanya kepada pelaku di dalam video rekaman itu.

Baca juga: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Pernah Ditawari Pindah ke Rusun

Kejadian itu tampak menjadi tontonan pengendara yang sedang melintas di jalan tersebut.

Tak lama kemudian, AL dibawa oleh massa lain dengan sepeda motor. AL saat itu juga masih tampak dipukuli oleh massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com