Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kakek Nashori, Dagangannya Ludes Dicuri saat Shalat Jumat hingga Rugi Rp 450 Ribu

Kompas.com - 14/11/2022, 18:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nashori (60), penjual mainan anak-anak tak kuasa ketika meratapi gerobak dagangannya yang kosong karena barang-barangnya dicuri.

Peristiwa yang dialami oleh Nashori terjadi saat ia sedang shalat jumat di salah satu masjid di kawasan Kemang Timur, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2022).

Nahsori bercerita, setidaknya lebih dari empat jenis mainan anak-anak yang raib digondol pencuri. Harganya pun beragam hingga total kerugian diperkirakan mencapai Rp 450.000.

"Itu mainan kalau laku semua sekitar harganya sekitar Rp 450 ribu. Berarti senilai segitu saya kehilangan," ucap Nashori saat ditemui di sekitar Kemang Timur, Senin (14/11/2022).

Baca juga: Kisah Pilu Penjual Mainan di Kemang, Dagangan Segerobak Raib Saat Ditinggal Shalat Jumat

Hal yang menyayat hati Nashori yakni adalah kehilangan madu. Madu tersebut dibeli oleh Nashori dari kampung halaman di Tegal, Jawa Barat.

Madu yang dibeli Nashori seharga Rp 150.000 itu rencananya akan dijual kepada pemesan seharga Rp 200.000.

"Saya baru beli rencana saya mau jual lagi itu, karena memang ada yang memesan. Jadi kalau ditotal lebih (dari Rp 450 ribu) kalau sama madu," ucap Nashori.

Ini aksi pencurian pertama yang dialami Nashori selama lebih dari 20 tahun berdagang di setiap sekolah sekitar Pasar Minggu dan Mampang Prapatan.

Peristiwa ini membuat Nashori terpukul. Sebab menjual mainan ini adalah mata pencaharian sehari-hari yang untungnya Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari.

"Kalau untung, sehari Rp 200 ribu, kotor. Kalau bersih paling Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Itu bagi buat kebutuhan, termasuk sisihkan buat uang kontrakan," kata Nashori.

Baca juga: Maling di Tanjung Priok Gondol Laptop saat Pemilik Rumah Tidur, Aksinya Terekam CCTV

Nashori sebelumnya menjelaskan, pencurian yang dialaminya itu terjadi pada Jumat, lalu. Saat itu ia meletakan gerobak dagangannya depan sekolah yang berada di depan masjid.

"Depan masjid ada sekolahan, samping situ saya letakan gerobaknya," ujar Nashori.

Nashori mengemukakan, gerobak dagangan itu ditutupi plastik saat sebelum meninggalkannya untuk shalat jumat. Ia meyakini posisi plastik penutup gerobak mainan itu telah rapat.

"Iyaa, abis shalat Jumat ada orang nanya "pak coba dagangannya dilihat ada yang hilang atau tidak, tadi ada anak yang ngerubutin" ternyata dibuka dagangannya abis," kata Nahsori.

Video rekaman yang memperlihatkan Nashori sedang meratapi gerobak dagangannya telah kosong pun beredar di media sosial.

"Ini pedagang yang ada di deket Gang 70 nih kasian nih bapak-bapak, dagangannya abis semua," kata perekam video sebagaimana diunggah akun Instagram @merekamjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com