Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Jaya Akui Air Tanah Pesisir Jakarta Tercemar E Coli, Ini Dugaan Penyebabnya

Kompas.com - 14/11/2022, 21:28 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin akhirnya buka suara soal air tanah di Jakarta Utara yang disebut tercemar bakteri Escherichia coli atau E Coli.

Pencemaran air tanah di Jakarta Utara ini sebelumnya diungkap Ketua Komisi D DRPD DKI Jakarta Ida Mahmudah.

Arief menduga, pencemaran itu disebabkan air tanah yang mulanya digunakan secara eksploitatif. Lalu, lapisan tanah semakin tipis.

"Kemudian (tanah) mudah korosi. Pada saat korosi, kan di rumah itu ada septic tank dan sumur yang berdekatan," ucapnya saat diskusi di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022).

"Jadi, itu yang kemudian tak ada batasan di antara septic tank dan sumur sehingga air bersih yang ada di bawah tanah mudah terkontaminasi," lanjut dia.

Baca juga: Air Tanah di Jakarta Utara Tercemar Bakteri E Coli, Ahli Jelaskan Penyebabnya

Arief mengungkapkan, kadar pencemaran E Coli di wilayah pesisir Jakarta memang cukup tinggi.

Namun, dalam kesempatan itu, ia mengaku tak ingin membuat warga merasa khawatir karena adanya pencemaran tersebut.

PAM Jaya, kata Arief, memang memiliki pekerjaan rumah untuk menyediakan kebutuhan air bersih melalui pipa di sana, sehingga masalah cemaran air tanah ini bisa teratasi.

"Jadi E Coli nya sudah cukup besar, tinggi, terutama di daerah Jakarta yang berdekatan dengan laut ya," ungkapnya.

Ia mengingatkan warga agar memasak air tanah dengan matang untuk meminimalisir pencemaran E Coli.

"Saat ini tetap harus tetap dipastikan airnya dimasak dengan matang ya supaya benar-benar itu bakteri (E Coli) mati," urai Arief.

Baca juga: Air Tanah Tercemar Bakteri E-coli, DPRD DKI Minta Pemprov DKI Serius Beri Perhatian

Ida Mahmudah sebelumnya menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, pencemaran E Coli pada air tanah di Jakarta Utara melebihi batas normal.

"Air tanah itu dia punya bakterinya yang luar biasa. Di Jakarta, terutama di Jakarta Utara," ujar Ida, kepada Kompas.com, 27 September 2022.

Anggota Fraksi PDI-P itu menyebutkan, pencemaran bakteri dapat berdampak pada anak-anak yang mengonsumsi air tanah.

Menurut Ida, anak-anak dapat menderita stunting atau kurang gizi kronis jika terlalu sering mengonsumsi air yang tercemar E Coli.

"Dampak daripada bakteri E Coli yang tinggi ini kepada anak-anak kita. Salah satu dampaknya adalah stunting. Nah ini sayang kalau Gubernur (DKI Jakarta) tidak memperhatikan ini," tutur Ida.

Baca juga: Sudin Lingkungan Hidup Jakut Bakal Identifikasi Air Tanah yang Tercemar Bakteri E Coli

Ida menduga, air tanah di Jakarta Utara tercemar E.coli lantaran jarak tangki septik atau wadah pengolahan limbah cair dari kloset terlalu dekat dengan sumber pengambilan air tanah.

Hal ini terjadi karena permukiman penduduk yang terlalu padat.

"Antara septic tank dengan pengambilan air tanah ini jaraknya lumayan dekat. Nah ini yang menjadi salah satu penyebabnya," tutur Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com