Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik di SDN Pondok Cina 1, Wali Kota Depok: Kami Tak Menelantarkan Siswa...

Kompas.com - 15/11/2022, 12:33 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan tak menelentarkan para siswa atas alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan masjid agung.

"Tentang masalah SDN Pondok Cina 1, tidak mungkin kami Pemerintah Kota Depok yang cinta pada pendidikan dan juga sebagai kota pendidikan, enggak mungkin menelantarkan siswa. apalagi ini calon generasi penerus bangsa," kata Idris saat ditemui dalam acara peresmian RSUD ASA, Cimpaeun, Tapos, Selasa (15/11/2022).

Idris menilai, polemik relokasi SDN Pondok Cina 1 dipicu karena adanya kesalahan teknis. Untuk itu, ia meminta para orangtua murid untuk bersabar.

"(Polemik relokasi SDN Pondok Cina 1) cuma permasalahannya teknis, supaya sabar sebentar," ujar Idris.

Baca juga: Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1 Bukan Protes Sekolah Jadi Masjid, tapi Menolak Dilebur ke Sekolah Lain

Idris mengungkapkan, Pemkot Depok telah merencanakan pembelian lahan sebagai pengganti SDN Pondok Cina 1, yang lebih layak daripada sebelumnya.

"Untuk yang SD ini kami juga sudah merencanakan pembelian lahan, untuk kami bangunkan sekolah yang lebih representatif daripada di pinggir jalan yang membahayakan, itu yang kami pikirkan " ujar Idris.

Sebelumnya diberitakan, Sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, menolak relokasi anak-anak mereka dilebur dengan sekolah lain.

Peleburan itu dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berdasarkan rencana pengalihfungsian lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid agung.

Perwakilan orangtua murid bernama Cici menegaskan, ia dan orangtua murid lainnya tak pernah menolak pengalihfungsian lahan tersebut.

Baca juga: Siswa Datangi SDN Pondok Cina 1 Hari Ini, tapi Tak Ada Guru yang Mengajar...

Namun, mereka menolak relokasi siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 dilebur dengan sekolah lain, yaitu ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.

"Sebenarnya kami kalau misalkan (lahan SDN Pondok Cina 1) ini mau dibangun apapun, kami tidak menolak sama sekali. Kami cuma minta tempat untuk anak-anak kami tidak dipecah," ujar Cici saat ditemui di lokasi, Senin (14/11/2022).

Apalagi, kata Cici, Pemkot Depok tak memberikan kepastian relokasi siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 ke tempat lain itu sampai kapan.

Oleh karena itu, orangtua murid meminta kepada Pemkot Depok untuk menyediakan terlebih dahulu gedung baru, sebelum merelokasikan anak-anak mereka.

"Kami tidak menolak sama sekali, kami cuma minta tempat untuk anak-anak kami agar tidak numpang di sekolah lain atau dipecah, tapi kami mau dipindahinnya ke satu gedung yang utuh," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com