JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pembangunan konstruksi MRT Jakarta menemukan potongan rel trem kuno sepanjang 1,4 kilometer di area proyek kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Potongan rel trem ini ditemukan di area proyek paket kontrak pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang akan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar dengan total jalur sepanjang 1,8 kilometer.
Dikutip dari laman resmi MRT Jakarta, komponen rel trem kuno yang ditemukan terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel, dan batuan ballast.
Sementara itu, terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik ekskavasi yang dilakukan.
Keenam titik meliputi di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua titik, area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua titik.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim memastikan, temuan rel trem tersebut akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik.
Baca juga: Kokohnya Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda yang Ditemukan di Lokasi Proyek MRT...
"PT MRT Jakarta sangat memperhatikan temuan-temuan yang menjadi bagian dari sejarah Jakarta dan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga bagian dari sejarah tersebut," ujarnya.
Metode penyelamatan temuan rel trem telah disusun oleh PT MRT Jakarta bersama dengan tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu-Adhi Karya.
Adapun metode penyelamatan disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
"Koordinasi rutin juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta," ujar Silvia.
Ahli arkeologi yang juga bagian dari tim arkeologi MRT Jakarta, Charunia Arni Listiya, mengatakan rel trem kuno tersebut telah mulai dioperasikan sejak abad ke-18.
Meskipun sudah berusia lebih dari seabad, Charunia mengatakan bantalan rel trem peninggalan Belanda tersebut tetap utuh karena terbuat dari kayu jati.
Baca juga: Semoga Rel Trem Kuno Itu Bisa Dipasang di Kota Tua untuk Wisata
"Iya ini (kayu) jati, kan keras makanya dia masih kokoh sampai sekarang," kata arkeolog yang akrab disapa Lisa saat dijumpai Kompas.com di lokasi, Rabu (16/11/2022).
Pekerjaan ekskavasi untuk menyelamatkan potongan rel trem kuno berlangsung sekitar tiga pekan. Setelah ekskavasi, temuan akan diekspos selama 2-3 hari untuk keperluan dokumentasi dan pendataan sesuai dengan kaidah ilmu arkeologi.
Setelah itu, tim akan melepas satu demi satu komponen rel trem untuk diangkat dan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara.
"Berhubung ini asetnya PPD, rel trem itu akan disimpan di pul PPD di daerah Jelambar," jelas Charunia.
(Kompas.com: Ellyvon Pranita | Kompas: Helena Fransisca Nababan | Editor Ivany Atina Arbi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.