JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tak memungkiri bahwa proses pemasangan stick cone untuk jalur sepeda di Ibu Kota tak mungkin rampung sebelum 2022 berakhir.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pemasangan stick cone di Ibu Kota harus dievaluasi terlebih dahulu.
Sebab, kata dia, pemasangan stick cone justru memengaruhi arus lalu lintas di Jakarta.
"Dari hasil evaluasi kami ada beberapa bagian kegiatan yang tidak dilaksanakan secara 100 persen. Contohnya adalah pemasangan stick cone," ujar Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Kadishub DKI Sebut Jumlah Pesepeda Meningkat Drastis Setelah Dibangun Jalur Sepeda
"Di beberapa titik untuk pemasangan stick cone itu harus dievaluasi karena karakteristik lalu lintas juga dipengaruhi keberadaan stick cone yang dibangun," sambungnya.
Ia menyebut hasil evaluasi keberadaan stick cone akan menjadi bekal program optimalisasi jalur sepeda yang akan dilakukan pada 2023.
Syafrin berujar, bisa jadi Dishub DKI memasang paku marka jalan solar cell di jalan yang lalu lintasnya tak memungkinkan untuk dipasangi stick cone.
"Berdasarkan hasil evaluasi, ke depan itu menjadi bagian dari optimalisasi. Bisa saja dibangun nanti paku jalan dengan solar cell," ucapnya.
Baca juga: Kadishub: Pembatas Jalur Sepeda di Jalan Sudirman Hancur Dihantam Fortuner Saat Hujan
Syafrin sebelumnya mengatakan, penambahan jalur sepeda di Ibu Kota tidak lagi menggunakan pot beton sebagai pembatas.
Pembatas jalur sepeda akan ditanam stick cone agar tidak terlalu makan jalan.
"(Jalur) permanen pakai stick cone, bukan pot. Begitu kami gunakan yang seperti di HI (pot beton), itu akan memakan cukup jalan. Stick cone lebih fleksibel, ditanam," kata Syafrin, 3 Oktober 2022.
Pemasangan stick cone sebagai pembatas jalur sepeda itu contohnya bisa dilihat di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
"Contohnya di Salemba, itu ada di beberapa ruas. Nanti dikasih datanya," ujar Syafrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.