JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, angkat bicara soal warga belum direlokasi ke sana.
Hal itu sebagai respons akibat para warga mendatangi rumah susun (rusun) tersebut dan melakukan unjuk rasa pada Senin (21/11/2022).
VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif berujar, hingga saat ini penempatan hunian tersebut masih dalam proses.
Meski demikian, dia memastikan Jakpro siap menampung aspirasi warga.
"Di tengah proses administrasi internal dan koordinasi bersama dinas terkait, Jakpro berikhtiar agar warga eks Kampung Bayam dapat segera menghuni KSB (Kampung Susun Bayam)," ujar Syachrial dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).
Proses administrasi itu, lanjut dia, meliputi berkas-berkas penghunian, termasuk kajian besaran kontribusi atau tarif yang nantinya diwajibkan kepada para penghuni.
Hal itu disebut tengah disusun untuk disepakati bersama, sebelum warga menempati hunian.
Syachrial berkata, Jakpro rutin berkomunikasi dengan calon penghuni melalui kegiatan-kegiatan diskusi.
Pada Jumat (18/11/2022) lalu, Jakpro juga menyampaikan beberapa hal, salah satunya mengenai hasil pengisian kuesioner terkait nilai kontribusi atau tarif sewa.
"Dikarenakan nominal yang diinginkan oleh para calon penghuni belum dapat memenuhi kebutuhan operasional pengelolaan KSB, maka berbagai opsi agar kepengelolaan KSB di kemudian hari memberikan kejelasan dan kepastian secara hukum," ungkap Syachrial.
Baca juga: Dituntut Segera Relokasi Warga ke Kampung Susun Bayam, Jakpro Cari Win-win Solution
Akan tetapi, proses tersebut diprediksi memakan waktu cukup panjang, karena melibatkan banyak pihak serta melalui tahapan administrasi sesuai tata kelola dan prinsip good corporate governance (GCG).
Menurut Syachrial, hal itu sudah diketahui oleh para calon penghuni sehingga mereka memberikan kesempatan kepada Jakpro untuk berkoordinasi dengan pihak terkait.
Dengan demikian, hasilnya bisa disampaikan kembali kepada warga di Rabu (23/11/2022).
"Namun demikian, selang dua hari sejak pertemuan dilakukan, penyampaian aspirasi kembali terjadi dan calon penghuni menuntut agar dapat segera menempati KSB," terang Syachrial.
Baca juga: Penjelasan Jakpro Soal Kampung Susun Bayam yang Tak Kunjung Ditempati Warga
Adapun puluhan warga korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) berunjuk rasa di depan gerbang Kampung Susun Bayam Senin, sejak pukul 11.00 WIB.
"Kami warga Kampung Susun Bayam meminta hak untuk segera menempati hunian Kampung Susun Bayam karena kami selama ini hanya menerima janji-janji manis," demikian tulisan dalam salah satu poster yang dibawa warga.
Adapun rusun ini diresmikan pada 12 Oktober 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan.
Saat meresmikan Kampung Susun Bayam, Anies mengakui proses pembangunannya tergolong memakan waktu lama.
"Saya bersyukur sekali bahwa ini bisa tuntas, memang persis di ujung (jabatan), prosesnya panjang, seluruh tata kelola diikuti," kata Anies dalam sambutannya di Kampung Susun Bayam saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.