JAKARTA, KOMPAS.com - Ribka, warga Kampung Bayam, ingin segera menghuni Kampung Susun Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perempuan berusia 53 tahun itu mengaku sudah tak mampu lagi bila harus terus mengontrak.
Dia mulai mengontrak setelah digusur untuk proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) tiga tahun lalu.
"Saya ngontrak di daerah Cempaka, udah habis masa kontrakannya tanggal 16 kemarin. Sekarang masih di situ, yang punya kontrakan juga udah nagih terus," kata Ribka kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Bertahun-tahun Menunggu, Warga Minta Segera Dipindahkan ke Kampung Susun Bayam
Selama ini, ibu tiga anak itu mengantungkan hidup lewat berdagang. Dia pun berharap ketika menempati Kampung Susun Bayam, kelak bisa lanjut berdagang untuk bertahan hidup.
Oleh sebab itu, Ribka bersama ratusan warga Kampung Bayam menagih PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang pernah berjanji akan memberikan kunci unit rusun pada 20 November 2022.
Menurut Ribka, warga sudah beberapa kali dijanjikan akan menempati hunian. Namun, janji-janji itu tak kunjung terealisasi.
"Sudah beberapa kali, udah banyak dijanjiin dari bulan September, kami seharusnya udah masuk ke rusun. Diundur lagi Oktober, diundur lagi November, diundur lagi Maret," ungkapnya.
Ribka yang sudah menempati hunian semipermanen atau bedeng di Kampung Bayam selama lebih dari 10 tahun itu, mengaku tiga kali kena gusuran.
Gusuran pertama terjadi pada 2008 lalu. Kala itu, Ribka tak mendapatkan uang kerahiman sama sekali. Kemudian dia digusur tak lama setelahnya, dan dia mendapatkan uang sebesar Rp 35 juta. Sementara gusuran ketiga terjadi pada 2019, saat JIS akan dibangun.
"Bukan memberatkan lagi, saya gali lubang tutup lubang. Kami nunggu janjinya Jakpro, kami mau usaha enggak bisa. Ibaratnya pindah jauh juga enggak bisa. Makanya mikir karena anak saya sekolah di sini semua," tutur Ribka.
Baca juga: Kampung Susun Bayam Baru Bisa Dihuni Maret 2023 padahal Sudah Diresmikan Anies Bulan Lalu
Ribka beserta puluhan warga sempat melakukan unjuk rasa di depan gerbang Kampung Susun Bayam, Senin (21/11/2022). Para warga saat itu nekat membangun tenda, sebagai aksi protes untuk bisa menempati rusun.
Para warga pun terus berkoordinasi satu sama lain agar segera mendapatkan kunci unit.
"Harapannya ya secepatnya lah bisa menempati rusun ini, bayar gitu kan enggak apa-apa tapi udah tenang," ucap Ribka.
Baca juga: Didemo Warga yang Tak Kunjung Huni Kampung Susun Bayam, Ini Kata Jakpro
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran proyek JIS itu menyatroni Kampung Susun Bayam sejak pukul 11.00 WIB.
Sembari membawa poster berisi protes, warga berkumpul di depan gerbang Kampung Susun Bayam.