JAKARTA, KOMPAS.com - Debu batu bara tak kunjung hilang dan masih terus mencemari lingkungan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Menurut Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM), Riza, pencemaran debu batu bara mulai kembali dirasakan warga sejak Minggu (20/11/2022) dan masih belum hilang sampai Rabu kemarin.
"Berdasarkan laporan masyarakat dan investigasi teman-teman F-MRM di lapangan memang hari ini ditemukan debu batu bara, agak berbeda dan sedikit licin," ungkap Riza dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Saat Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusun Marunda, Siapa Biang Keroknya?
Dia berpandangan, debu itu juga diduga diakibatkan cerobong yang berada di wilayah Kawasan Berikat Nusantara.
Riza menyebut, warga Rusunawa Marunda pun merasa kecewa karena penanganan debu batu bara ini tak kunjung rampung.
"Maka kami meminta kepada Wali Kota Jakarta Utara dan Pj Gubernur DKI Jakarta untuk mengevaluasi kinerja Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara," jelasnya.
Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengaku tengah mengukur cerobong boiler pada empat industri atau perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
Baca juga: Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusunawa Marunda, Dinas LH DKI Ukur Cerobong 4 Perusahaan di KBN
Itu dilakukan Dinas LH DKI merespons peristiwa debu batu bara yang kembali mencemari warga Rusunawa Marunda.
"Kami ukur cerobong-cerobong industri di sekitar Marunda," kata Kepala Seksi Humas Dinas LH DKI Yogi Ikhwan saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).
Pencemaran berulang
Pengurus FMRM lainnya, Cecep Supriadi sebelumnya menyampaikan bahwa pencemaran debu batu bara berulang terjadi beberapa kali sepanjang 2022.
Terparah, pada Maret hingga Juni 2022 debu batu bara menyebabkan gangguan kesehatan termasuk infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
"Banyak warga yang terkena batuk-batuk, radang tenggorokan, ISPA, gatal-gatal, dan sakit mata," sebut Cecep saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Kadis LH DKI: Pelan-pelan, Industri yang Gunakan Batu Bara Akan Kami Hilangkan
Debu batu bara, kata dia, sempat berhenti sejak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mencabut izin PT KCN.
Namun, September lalu debu batu bara kembali lagi mencemari lingkungan Rusunawa Marunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.