JAKARTA, KOMPAS.com - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya buka suara terhadap peristiwa kebakaran di Ibu Kota yang kerap disebabkan oleh korsleting listrik.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan berujar, pihaknya sejatinya telah melakukan upaya pencegahan agar korlseting listrik tak terjadi.
Salah satu upayanya, yaitu memastikan bahwa jaringan listrik di rumah warga bersertifikasi layak operasi.
"Sertifikat layak operasi itu ada masa berlakunya misalnya 10 tahun, masa berlaku itu memang harus diperiksa ulang," tutur Doddy di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: PLN Sebut Ada 26 SPKLU di Jakarta, Akan Tersedia 7 Stasiun Lagi Tahun Ini
Ia menduga, korsleting itu terjadi karena jaringan listrik di rumah warga sudah termakan usia.
Selain itu, warga yang dulu menggunakan kipas angin dan kini beralih menggunakan air conditioning (AC) bisa jadi menyebabkan korsleting listrik.
Doddy menambahkan, stop kontak yang kerap disambungkan ke stop kontak lain memungkinkan menjadi penyebab korsleting listrik.
"Nah ini tentu harus diperiksa kembali instalasi listriknya," sebut dia.
PLN, kata Doddy, sebetulnya hanya bertanggungjawab atas jaringan listrik hingga ke meteran di rumah warga.
Baca juga: PLN Jakarta Raya Temui Heru Budi, Bahas Ketersediaan SPKLU di Ibu Kota
Kemudian, lanjutnya, jaringan dari meteran ke rumah warga merupakan tanggung jawab pemilik rumah.
Ia lantas mengingatkan warga agar memperbarui sertifikat layak operasi yang sudah tak berlaku lagi untuk mencegah terjadinya korsleting listrik.
"Kami sudah berulang kali bekerja sama dengan pemerintah untuk mengimbau dan mengingatkan apabila misal sertifikat layak operasi sudah lebih dari 10 tahun, itu tolong diperbarui karena adanya perubahan-perubahan instalasi," tutur Doddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.