Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Sebut Perlu Ada Dialog dengan Warga Terkait Polemik Kampung Susun Bayam

Kompas.com - 23/11/2022, 21:30 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra Syarif mengatakan bahwa PT Jakarta Propertindo atau Jakpro perlu menjalin dialog dengan warga terkait kepastian waktu menghuni Kampung Susun Bayam.

Dialog dibutuhkan karena rumah susun (rusun) itu sejak awal sejatinya dibangun untuk warga terdampak penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS).

"Rusun itu kan dibangun memang diperuntukkan untuk relokasi. Pada saat pembangunan, kan, ada beberapa perjanjian-perjanjian dengan warga yang terdampak waktu itu," kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Warga Desak Pindah ke Kampung Susun Bayam, Wali Kota Jakut: Kami Komunikasikan ke Jakpro

Syarif menyarankan agar dialog terus dilakukan, termasuk soal tarif sewa yang dibebankan kepada warga. Selain itu, warga juga perlu mengetahui kepastian waktu saat akan menempati hunian tersebut.

"Ketika sudah selesai dibangun unitnya cukup enggak untuk diserahkan ke warga, kan harus dipikirkan lagi. Itu maksudnya dialog, begitu," ucap Syarif.

Jakpro, lanjut Syarif, perlu menggandeng pemerintah kota beserta instansi terkait untuk berbicara dengan warga. Tujuannya, agar warga mengerti adanya kendala yang harus diselesaikan.

"Yang penting di-clearkan dulu. Lalu Jakpro sampaikan adanya seperti ini, intinya jangan menghindar lah, kalau ada permintaan dari warga," jelasnya.

Baca juga: Belum Bisa Dihuni, Kampung Susun Bayam Disebut Sedang Diaudit

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran proyek JIS itu menyatroni Kampung Susun Bayam pada Senin (21/11/2022) lalu. Mereka menagih janji Jakpro yang akan memberikan kunci hunian pada 20 November 2022.

Sembari membawa poster berisi protes, warga berkumpul di depan gerbang Kampung Susun Bayam.

"Kami warga Kampung Susun Bayam meminta hak untuk segera menempati hunian Kampung Susun Bayam karena kami selama ini hanya menerima janji-jani manis," demikian isi salah satu poster yang dibawa warga.

Esok harinya, warga kembali berkumpul di depan pintu gerbang hunian yang diresmikan pada 12 Oktober 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan.

Baca juga: Minta Kejelasan Jakpro, Warga Kembali Datangi Kampung Susun Bayam

Mereka masih menunggu kepastian kapan akan menempati hunian di Kampung Susun Bayam.

Salah satu warga bernama Yuliana Safitri (39) berujar, sengaja datang kembali ke Kampung Susun Bayam untuk menagih janji Jakpro selaku pengembang proyek.

"Kami lagi menunggu keputusan dari Jakpro. Kemarin katanya hari ini mau ada rapat dengan Wali Kota," ujar Yuliana kepada Kompas.com, Selasa.

"Kemarin sih ngejanjiin 20 November (2022) bisa masuk unit tapi sampai sekarang kan belum nah semalam juga infonya hari ini rapat," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com