Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Kirim Relawan hingga Bantuan Logistik untuk Penanganan Pasca-gempa Cianjur

Kompas.com - 24/11/2022, 17:51 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Depok mengirimkan puluhan relawan hingga bantuan logistik untuk membantu penanganan pascagempa yang melanda Kabupaten Cianjur pada Kamis (24/11/2022).

Para relawan dan bantuan logistik itu dikirimkan Pemkot Depok untuk menangani para korban gempa di Desa Parigi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, setidaknya ada 60 relawan dari berbagai unit yang tergabung dalam Relawan Depok Peduli.

"Personel yang diberangkatkan dari Unit Damkar, PMI, RSUD, Dinas Sosial dan juga dari Baznas, Pramuka hingga PDAM dengan total 20 kendaraan," ujar Imam di Balai Kota Depok, Kamis.

Baca juga: Polda Metro Kirimkan 48 Truk Bantuan Logistik untuk Korban Gempa di Cianjur

Para relawan itu membawa beberapa paket sembako, alat medis, obat-obatan, bantuan nonpangan seperti selimut hingga kendaraan operasional.

Imam merincikan, paket itu berisi beberapa paket dari program D'SabeR berupa susu, biskuit, air mineral, mie instan cup, roti, beras, minyak goreng, gula, teh, kecap, dan tepung terigu.

"Kami mengirimkan paket dari D'SabeR sejumlah Rp 63,9 juta. Kemudian donasi dari para ASN (aparatur sipil negara) Rp 427, 385 juta,"ujar Imam.

Selain itu, Pemkot Depok juga mengirimkan bantuan nonpangan yang meliputi, selimut, popok, sarung, pembalut, kantong jenazah, kain kafan, cangkul, skup, tabung gas, dan genset.

Kemudian, bahan medis habis pakai seperti, obat-obatan, sabun cuci, disinfektan, alat pelindung diri (APD), minyak kayu putih, tolak angin cair.

Baca juga: Polda Metro Terjunkan 538 Relawan Nakes, Bantu Pemulihan Korban Gempa Cianjur

"Total bantuan bahan pangan dan nonpangan serta bahan medis habis pakai sebesar Rp 67,562 juta," ujar Imam.

Tak hanya itu, Pemkot Depok turut menerjunkan beberapa dokter hingga para perawat untuk merawat para korban korban gempa Cianjur.

"Ada satu dokter bedah, dokter anistesi, dan dua dokter umum dan empat perawat, dengan membawa dua unit ambulans, obat-obatan, cairan infus, dan alat bedah minor," imbuh Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com