Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Danau Sunter Usai Bocah Tewas Tenggelam, Tak Ada Lagi yang Berenang

Kompas.com - 25/11/2022, 14:42 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, tampak sepi setelah insiden tewasnya Umay Yazid (11) yang tenggelam di sana pada Kamis (24/11/2022) siang.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (25/11/2022), hingga pukul 14.20 WIB, tak terlihat anak-anak berenang di danau tersebut.

Hanya ada sejumlah pemancing yang berada di sisi danau. Mereka tampak santai menunggu ikan-ikan memakan umpan di kail.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Tenggelam di Danau Sunter, Warga: Sudah Diperingatkan Supaya Enggak Main-main

Salah satu pedagang kopi bernama Erni (45) mengungkapkan, Danau Sunter memang lebih sepi dari biasanya usai insiden tewasnya Umay.

"Biasanya banyak jam segini udah banyak yang berenang. Tumben ini lagi sepi, udah pada tahu kali kejadian yang kemarin tenggelam. Tapi nanti juga dua minggu lagi ramai lagi," ungkap Erni saat ditemui Kompas.com di Danau Sunter, Jumat.

Danau Sunter sejatinya biasa digunakan para atlet untuk berlatih ski air.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan Meninggal

Namun, anak-anak di sekitar kawasan ini kerap kali memanfaatkannya untuk bermain air. Padahal, kata Erni, anak-anak sudah sering dilarang berenang oleh para pedagang lantaran membahayakan.

"Banyak anak-anak suka berenang. Susah juga kadang-kadang dibilanginnya. Nanti diusir larinya pada ke sana, tempat lain," kata Erni.

Menurut Erni, tidak ada petugas yang sering memantau lokasi tersebut. Rambu-rambu larangan berenang di Danau Sunter pun tak dipasang di sepanjang kawasan ini.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan 10 Meter dari Lokasi Berenang

Sementara itu, menurut petugas pengamanan ski air yang akrab disapa Ambon, rambu larangan bermain di dalam air sesungguhnya pernah dipasang. Namun, plang tersebut dirusak oleh anak-anak.

"Sempat ada plang larangan, tapi dirusak anak-anak. Sekarang enggak ada kan," kata Ambon.

Diberitakan sebelumnya, Umay Yazid ditemukan tewas setelah tenggelam selama sekitar tiga jam di Danau Sunter.

"Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak ada, tidak bernyawa," tutur Komandan Regu (Danru) Penyelamat Sektor 3 Tanjung Priok Supriyanto kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Warga Diteriaki Pelit Saat Bikin Laporan di Polsek Palmerah, Kapolsek Minta Maaf

Korban, lanjut Supriyanto, ditemukan sekitar 10 meter dari titik awal tercebur ke Danau Sunter. Petugas gabungan pun langsung mencari tubuh korban setelah menerima laporan pada pukul 14.30 WIB.

"Kami dapat laporan, sampai di sini 15 menit sekitar 14.45 WIB, kemudian kami sisir lokasi diharapkan bisa naik ternyata belum berhasil ditemukan," ucap Supriyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com