Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Tawuran, Pelajar Lari Tunggang Langgang Dikejar Polisi di Kuburan

Kompas.com - 25/11/2022, 22:30 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan pelajar tampak bersiap adu jotos di kawasan TPU Grogol Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat , pada Jumat (25/11/2022) sore.

Remaja tanggung yang masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama (SMP) itu berlagak bak jagoan di mata warga setempat, yang mengawasi sejak tadi.

Tanpa pikir panjang, warga langsung melaporkannya kepada polisi di Polsek Palmerah.

Rombongan polisi yang tiba beberapa menit kemudian. Kehadiran mereka langsung membuat belasan pelajar itu panik bukan kepalang.

Berlari tunggang langgang di antara kuburan, pelajar-pelajar itu berpencar ke berbagai penjuru TPU, diburu polisi tanpa seragam.

Baca juga: 5 Pelajar yang Hendak Tawuran di Jagakarsa Ditangkap, Perannya Acungkan Senjata hingga Rekam Video

"Begitu melihat mobil polisi datang, 15 sampai 18 pelajar SMP tanggung itu langsung lari kocar-kacir. Kabur makin ke dalam area kuburan yang enggak bisa dijangkau mobil dan motor polisi," kata Juri, warga setempat.

Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim mengatakan bahwa dalam aksi itu, polisi tidak menemukan senjata tajam. Namun, polisi mengamankan seorang pelajar.

"Tadi kami menerima info dari warga bahwa ada kejar-kejaran pelajar. Diduga mereka akan tawuran, lalu berhasil kami cegah," kata Dodi di Palmerah.

"Sementara tidak ada senjata tajam. Satu orang sempat diperiksa, karena diduga tawuran. Karena tidak ada saenjata tajam, kami pulangkan, antar ke rumah. Tapi kami imbau agar tidak mengulangi perbuatan tersebut," lanjut Dodi.

Dodi menyebut para pelajar tiba di kuburan begitu bubaran sekolah, sesuai janji di sosial media.

Baca juga: Warga Diteriaki Pelit Saat Bikin Laporan di Polsek Palmerah, Kapolsek Minta Maaf

"Kami selalu memantau jam bubaran anak sekolah. Ada patroli di sekitar sekolah. Kami selalu monitor setiap pulang sekolah, kalau ada yang kumpul, kami imbau bubar. Kalau tidak dibubarkan, mereka sampai sore kumpul, dan menunggu momen," kata Dodi.

"Tapi ternyata pelajar-pelajar ini sudah ke kuburan duluan," pungkas dia.

Lebih jauh, Dodi pun mengimbau para pelajar untuk tidak berkumpul sepulang sekolah.

"Imbauan kepada adik-adik pelajar, saat pulang sekolah agar pulang ke rumah saja. Karena kumpul-kumpul itu menimbulkan kerawanan. Karena saat kumpul, bisa saja ada kelompok yang saling lihat-lihatan, nanti ada indikasi gesekan," imbau Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com