Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah Tertua di Jakarta

Kompas.com - 30/11/2022, 13:17 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krematorium Cilincing di Jakarta Utara menjadi tempat kremasi atau pembakaran jenazah tertua di DKI Jakarta.

Demikian yang disampaikan Pengurus Tata Usaha Krematorium Cilincing Cecep Rukhikmat mengenai krematorium yang genap berusia 47 tahun sejak dibangun pada 1975.

"Iya, krematorium tertua. Kalau informasi sih memang di DKI ini bisa dikatakan satu-satunya krematorium di DKI Jakarta di tahun 1975," ungkap Cecep saat ditemui Kompas.com di Krematorium Cilincing, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Menengok Krematorium Cilincing, Tempat Kremasi Jenazah yang Berdiri sejak 1975

Yayasan Daya Besar Krematorium Cilincing ini didirikan oleh Aggy Tjetje, yang dikenal sebagai kakak pengusaha jalan tol Yusuf Hamka.

Cecep menyampaikan, krematorium memiliki dua proses kremasi, yakni modern dengan mesin oven dan tradisional dengan tungku kayu.

Kremasi oven, kata dia, memerlukan waktu antara 1,5 sampai 2 jam pembakaran. Sedangkan kremasi kayu membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam lamanya.

Baca juga: Menanti sejak 2018, Tahun Depan Akhirnya Kota Bekasi Punya Krematorium

"Dan proses kremasi itu kan tidak hanya jenazah basah, jadi ada rangka atau kerangka yang artinya galian dari kuburan," ujar Cecep.

Sederhananya, mereka yang sudah dikuburkan masih bisa dikremasi di sini apabila anggota keluarganya menghendaki. Cecep berkata, poses pembakaran tetap sama, tetapi peti yang digunakan berukuran lebih kecil dari normalnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Krematorium Cilincing tepat berada di sisi laut lepas yang dibatasi oleh tembok tinggi, berjarak 10 meter dari bangunan.

Baca juga: Krematorium Cilincing Sudah Kremasi 75 Jenazah Pasien Covid-19

Krematorium Cilincing berada dalam satu kompleks dengan Pura Segara.

Di area bagian dalam, tampak ada pembangunan yang tengah dilakukan. Menurut salah satu pekerja, bangunan itu nantinya akan menjadi tempat kremasi tambahan.

Hal yang menarik perhatian ialah berdirinya patung Buddha yang menjulang sekitar 10 meter dari permukaan tanah.

Patung Buddha di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Patung ini berada tepat di depan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Patung Buddha di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022). Patung ini berada tepat di depan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze.

Patung itu memakai pakaian berwarna kuning sambil memegang Pagoda kecil di tangannya. Patung Buddha tersebut berada persis di depan bangunan yang bertuliskan Gedung Penitipan Abu Jenazah Cung Lin Tze.

Selain ruang kremasi, Krematorium Cilincing pun memiliki gedung penitipan abu jenazah. Mereka yang beragama Nasrani, Hindu ataupun Buddha bisa mengkremasi hingga menitipkan abu jenazah anggota keluarga yang meninggal dunia di tempat ini.

"Kremasi di sini beragama Hindu biasanya dari Bali, Buddha, Kristen baik Protestan maupun Katolik," tutur Cecep.

Setiap harinya, lanjut Cecep, sedikitnya tiga jenazah dari berbagai agama dikremasi di Krematorium Cilincing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com